Perawatan yang Intensif Butuh Biaya Besar MALAUSMA-Semakin hari kepala Yuliawati semakin membesar, bayi perempuan berusia tujuh bulan putri pertama pasangan suami istri Ihin Hindrian (39) dan Titi (32) yang warga lingkungan RT 12 RW 04 Dusun Cikondang Desa Kramatjaya Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka masih terbaring lemah. Menurut keterangan dokter ketika pertamakali diperiksa, Yuliawati diperkirakan menderita Hidrosefalus, yang ditandai penumpukan cairan di dalam tengkorak yang menyebabkan kepala membesar. Ihin Hendrian menuturkan, penyakit yang diderita Yuliawati telah lebih dari dua bulan yang lalu. Bahkan belakangan ini kepala putinya semakin membengkak hingga hampir sebesar bola sepak. Tiap hari, siang maupun malam Yuliawati tak henti-hentinya menangis, akibatnya jangankan untuk bisa tidur, asupan makananpun jadi sulit. Sehingga tubuhnya menjadi semakin kurus tak sebanding dengan kepalanya yang semakin membesar. “Sebagai orangtua kami merasa sangat kebingungan dan betul-betul merasa sangat sedih memikirkan penyakit yang diderita oleh bayi kami itu. Disamping terus menangis seperti menahan sakit, makananpun sulit masuk kemulutnya. Hanya air yang disuapkan yang bisa masuk dan berat badannya pun semakin menurun,” tutur Ihin kepada Radar kemarin (30/11). Dia menambahkan, dirinya dengan keluarga telah berusaha mengobati Yuliawati sampai ke rumah sakit di Cirebon pada sekitar Agustus 2014. Bahkan katanya, dalam perawatan tersebut telah dilakukan tindakan operasi. Ihin merasa miris sekali melihat berbagai selang tertanam pada beberapa bagian tubuh mungil putrinya. “Namun setelah operasi sampai sekarang keadaan Yuliawati belum bisa dikatakan sembuh, malah kepala Yuliawati semakin membesar,” sahut Ihin lagi. Sementara itu, Titi merasa sangat terpukul dengan kondisi kesehatan anaknya yang semakin menurun. Dia menginginkan kesembuhan anaknya walaupun harus bolak-balik ke rumah sakit. “Terus terang bukannya kami tidak mau lagi membawa kerumah sakit atau melakukan pengobatan lainnya. Akan tetapi masalah utamanya yang kami hadapi adalah karena faktor biayanya,” ujar Titi. Sebab kata dia, suami dan keluarga besarnya merasa kebingungan dari mana mendapatkan uang untuk membiayai perawatan dan pengobatannya. Sedangkan kondisi ekonomi keluarganya sendiri hanya pas-pasan. “Jangankan untuk biaya pengobatan anak kami, untuk makan sehari-hari saja kami sudah merasa kerepotan. Maklumlah suami saya itu tidak memiliki pekerjaan tetap, pekerjaan sehari-harinya hanya sebagai seorang buruh serabutan. Dengan penghasilan yang tak menentu sudah pasti biaya pengobatan tidak terjangkau oleh kami,” imbuhnya. Dia berharap agar ada bantuan yang datangnya dari Pemkab Majalengka untuk warganya yang sedang ditimpa musibah ini. Ataupun uluran tangan dari para dermawan yang terketuk hatinya melihat nasib penderitaan anaknya. Di tempat yang sama Kepala Desa Kramatjaya Tatan Ciptan Soborin SIP mengungkapkan, pihak desa telah berencana melakukan penggalangan dana untuk Yuliawati. “Kita turut prihatin dengan kondisi Yuliawati, apalagi orangtuanya bisa dibilang tidak mampu secara ekonomi. Penggalangan dana sebatas hanya didesa kami saja, tapi dengan hal ini semoga bisa mengetuk hati orang yang dermawan lainnya untuk memberikan bantuan pengobatan,” tutupnya. (gus)
Yuliawati Butuh Uluran Tangan
Senin 01-12-2014,08:56 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :