KONI Sulit Ambil Alih Kompleks Bima

Sabtu 06-12-2014,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon pernah menjanjikan akan memberikan hak pengelolaan Kompleks Olahraga Bima kepada KONI Kota Cirebon. Janji tersebut terucap dari mulut Wali Kota Cirebon, Drs H Ano Sutrisno MM, pada saat aksi Sabtu bersih digelar di Kompleks Bima, Oktober tahun lalu. Setelah itu, Ano tidak pernah menerbitkan surat resmi untuk menindaklanjuti janjinya tersebut. Satu tahun berlalu, pengelolaan Kompleks Bima tidak pernah berpindah ke tangan KONI. Disporbudpar Kota Cirebon tetap menjadi pemegang hak kelola yang sah. Ketua Umum KONI Kota Cirebon, Dr Chandra Lukita SE MM sudah tidak mempedulikan janji yang pernah disampaikan Ano. KONI pun tidak pernah berusaha mencari jalan lain agar Pemkot segera menerbitkan surat resmi untuk mengalihkan status hak kelola Kompleks Bima. Menurut Chandra, siapa pun pengelolanya, Kompleks Bima harus dimaksimalkan untuk pembinaan atlet Kota Cirebon. “Yang paling penting bukan siapa pengelolanya. Melainkan, fungsi Kompleks Bima harus dapat dirasakan oleh para atlet,” ujarnya, diplomatis. Chandra mengapresiasi usaha Pemkot merehabilitasi GOR Bima usai pelaksanaan Porsenitas Jabar-Jateng 2014 di Kota Cirebon, Oktober lalu. Dia berharap, tidak hanya GOR Bima yang mendapat sentuhan pembangunan. Kolam renang dan Stadion Madya pun harus terus dibenahi agar para atlet dapat berlatih dengan nyaman. Salah satu yang mengganjal perasaan Chandra adalah status Stadion Utama Bima yang sampai saat ini belum menjadi aset Pemkot Cirebon. Sampai saat ini, Stadion Utama Bima masih menjadi milik Pertamina. Asetnya berada di Kementrian Keungan RI. Stadion Bima sempat dijadikan tempat pemusatan latihan atlet Kota Cirebon sebelum diberangkatkan ke Porda Jabar XII/2014, November lalu. Ketika itu, para atlet berlatih secara gratis. “Sayangnya, kontrak kita hanya sampai November. Kalau sekarang kita menggunakan Stadion Bima untuk latihan para atlet, maka akan dipungut bayaran oleh pihak pengelola,” terangnya. Sejak era Wali Kota Subardi, Pemkot Cirebon sudah berencana menjadikan Stadion Utama Bima sebagai asetnya. Usaha itu dilanjutkan oleh Ano. Namun belum menemui hasil akibat terkendala rumitnya jalur birokrasi yang harus ditempuh. “Kita sudah menggelar audiensi dengan Pertamina. Pertamina tidak mempersulit. Proses pengalihan aset itu mengendap di Kemenkeu,” tutur Sekda Kota Cirebon, Asep Dedi. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait