Gedung Wanita Dilirik Investor Singapura

Selasa 25-10-2011,07:22 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KESAMBI – Hingga saat ini, nasib Gedung Wanita tidak jelas. Meski sudah menghabiskan anggaran ratusan juta hingga miliaran, namun tidak mengubah kondisi gedung bersejarah itu menjadi baik. Tetap saja tidak terpelihara dan mangkrak seperti bangunan tua tanpa penghuni. Sumber terpercaya yang dihimpun Radar menjelaskan, di balik terkatung-katungnya Gedung Wanita selama ini, sebenarnya ada pihak ketiga yang tertarik untuk mengelolanya, tapi tidak difungsikan seperti gedung aslinya, namun diubah menjadi hotel. Investor tersebut bukanlah dari dalam negeri, tetapi dari negeri Singapura. “Investor Singapura sebenarnya tertarik menginvestasikan, namun kendalanya Gedung Wanita milik pemkot, sedangkan pemkot inginnya sistem sewa, inilah yang menjadi persoalan. Padahal hotel itu BEP-nya (balik modal, red) butuh waktu yang lama,” kata sumber Radar yang mengaku sebagai penghubung ke investor. Terpisah, Kasubag Pengelolaan dan Pengendalian Aset Pemkot, Lolok Tiviyanto mengaku pernah mendengar ada investor yang tertarik untuk mengambil alih Gedung Wanita, termasuk menjadikan lokasi itu sebagai Hotel. Hanya saja, kata Lolok, jika memang ingin dibuat hotel, yang menjadi persoalan adalah pihak investor tidak akan mau jika kontrak lahan hanya 5 tahun, maunya minimal 20 tahun.  Sedangkan ada aturan, aset pemkot yang disewa paling lama 5 tahun, meski di kemudian hari bisa diperbaharui. “Yang menjadi persoalan, mau tidak investor memperbaharui sewa per 5 tahun,” katanya. Selain Gedung Wanita, tambah Lolok, ada juga investor yang tertarik mengelola Taman Ade Irma Suryani, namun hingga saat ini masih tarik ulur. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait