Fasilitas Mewah di Penjara Bilibid

Kamis 18-12-2014,08:12 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

FILIPINA - Kehidupan mewah di balik Penjara Bilibid Baru (NBP) Filipina bikin geleng-geleng. Betapa tidak, ketika dirazia pada Senin (15/12), terungkap adanya fasilitas ala hotel bagi segelintir narapidana. Selain jacuzzi, bar, alat bantu seks, dan metamfetamin, sel-sel khusus tersebut dilengkapi peranti elektronik canggih. Yakni, AC, televisi, dan komputer. Kemarin (17/12), Venancio Tesoro angkat bicara. Mantan direktur NBP itu membela kebijakan penjara di selatan ibu kota Manila itu yang mengizinkan penggunaan peranti elektronik canggih di sel-sel tertentu. Bahkan, selama kurun 2013, dialah yang memberikan izin pemasangan alat-alat elektronik tersebut. “Tidak ada yang salah dengan semua itu,” kata pria yang kini bertugas di Davao Prison and Penal Colony itu. Saat menjabat, Tesoro mengizinkan pemasangan AC, televisi, dan komputer di beberapa sel. Dia juga tidak melarang pengiriman empat sepeda listrik ke penjara. “Saya punya kebijakan khusus untuk mengizinkan barang-barang tersebut masuk kompleks penjara. Itu merupakan bagian dari taktik yang saya gunakan agar bisa lebih mengenal para narapidana dan akhirnya bisa mengendalikan mereka,” dalihnya. Dalam wawancara dengan jaringan berita ABS-CBN, Tesoro menegaskan, bahwa kebijakannya itu punya tujuan mulia. Yakni, supaya para narapidana bisa tetap berkomunikasi dengan dunia luar dan tidak sempat membentuk geng kriminal di penjara. Selain Tesoro, beberapa pejabat NBP memberikan lampu hijau kepada segelintir narapidana untuk mengusung fasilitas khusus ke penjara. Wakil Kepala Penjara Celso Bravo, misalnya. Dia mengizinkan beberapa narapidana memiliki televisi di sel. Termasuk raja narkoba Vicente Sy yang bisa bebas menonton tayangan televisi melalui layar kaca 36 inci di selnya. “Bravo juga mengizinkan pemasangan AC di sel yang dihuni Enrique Gatdula,” terang sumber ABS-CBN. Kepala Penjara Roberto Rabo pun mengumbar izin eksklusifnya terkait dengan fasilitas khusus tersebut kepada beberapa narapidana. Dia mengizinkan Ricky Bautista membawa komputer ke selnya. Dia juga tidak melarang Herbert Colanggo, pimpinan Ozamis Gang, membawa mesin laminating ke penjara. “Tidak jelas apa yang dia lakukan dengan mesin laminating tersebut,” tulis media Filipina. Tesoro mengatakan, bahwa pada masa kepemimpinannya, seluruh fasilitas mewah itu terpusat pada satu lokasi yang disebut area publik. Dengan demikian, fasilitas mewah itu bisa dinikmati bersama oleh para narapidana. Dia juga mengaku terpaksa menerapkan kebijakan kontroversial itu karena kondisi penjara yang sangat tidak bersahabat. Para narapidana di sana, menurut dia, sangat susah diatur. “Saya hanya punya dua pilihan. Pertama, menerapkan kebijakan tangan besi yang jelas bakal mendatangkan banyak masalah bagi saya. Atau, menggunakan alternatif kedua yang saya sebut metode wortel (hadiah). Pilihan kedua itu sukses membuat mereka (narapidana) patuh kepada saya,” papar Tesoro. Saat itu NBP memang identik dengan kekerasan di dalam penjara yang sering meletupkan bentrokan antargeng. Dalam kesempatan itu, Tesoro juga mengatakan bahwa pemerintah tidak memiliki aturan atau larangan baku tentang barang-barang mewah di dalam penjara. “Saya rasa tidak ada (aturan) tentang itu,” tandasnya. BuCor atau Bureau of Corrections yang membawahkan seluruh penjara di Filipina, menurut Tesoro, tidak menyebut barang-barang mewah itu sebagai benda terlarang. Namun, selain peranti elektronik, petugas menemukan benda-benda ilegal di dalam kompleks NBP. Di antaranya, narkotika, senjata ilegal, dan uang tunai dalam jumlah fantastis. Kini negara menyita barang-barang kontroversial tersebut dan menjadikan itu sebagai bukti. Hari ini Tesoro bakal bertemu dengan Menteri Kehakiman Leila de Lima untuk bersaksi tentang fasilitas mewah tersebut. (ap/afp/abs-cbn)

Tags :
Kategori :

Terkait