Dadang Sudrajat SSi MKom: Penulis adalah Ketua STMIK IKMI Cirebon PERKEMBANGAN dunia pendidikan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini ditandai dengan banyaknya temuan dan inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi tersebut menuntut para praktisi pendidikan untuk meningkatkan kontribusinya dalam upaya menghasilkan sumber daya yang bermutu dan mampu bersaing yaitu manusia yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan. Namun demikian untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia tersebut ada tantangan dan masalah bangsa yang harus dihadapi, yaitu: (1) perlunya peningkatan mutu dan nilai tambah; (2) perubahan struktur masyarakat; (3) persaingan global yang semakin ketat; dan (4) dominasi negara-negara maju dalam penguasaan ilmu dan teknologi. Dalam membangun sektor pendidikan, pencapaian tujuan akhir yang sempurna dan final tentunya selalu berkembang. Hal ini terjadi karena konteks pendidikan selalu dinamik, berubah dan tidak pernah konstan, sesuai dengan perubahan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Terlebih-lebih dalam era informasi dan seperti saat ini, keterbukaan di hampir semua aspek dan sistem kehidupan manusia tidak dapat dicegah lagi oleh kekuatan apapun. Hal ini membawa dampak pada cepat usangnya kebijakan maupun praktis pendidikan. Begitu pula parameter kualitas pendidikannya, baik dilihat dari segi input, process, product, maupun outcome selalu berubah dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, kualitas pendidikan nasional secara terus menerus perlu ditingkatkan melalui sebuah pembaharuan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada para stakeholders agar dari sektor pendidikan itu kita mampu mempersiapkan generasi penerus yang memiliki unggulan kompetitif dalam menjawab dan memecahkan tantangan masa depan bangsa. Keberhasilan bangsa ini menghadapi tantangan masa depan dalam menyongsong ASEAN COMMUNITY 2015 sangat tergantung pada keberhasilan memperbaiki dan memperbaharui pembangunan sektor pendidikan saat ini. Dengan kata lain, sistem pendidikan nasional selalu menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan secara terarah dan berkesinambungan agar dapat ditingkatkan kinerjanya dalam pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi serta manajemen pendidikan. Lembaga pendidikan dalam mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas harus mampu mengelola sistem yang ada di lembaganya dengan baik, yaitu dengan mewujudkan produktivitas pendidikan yang berkualitas. Pihak lembaga harus mampu mengembangkan sikap dan prilaku kerja para personilnya. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa lembaga pendidikan dituntut untuk mampu menata dan memberdayakan seluruh sumber daya yang ada dalam sistem pengelolaan yang efektif dan efisien, sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Jumlah SDM professional dengan berkemampuan baik dalam bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Berkembangnya teknologi informasi ini merupakan suatu peluang sekaligus tantangan bagi para lulusan yang mempunyai kemampuan dalam bidang ini. Terlepas dari itu semua, peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang professional, infrastruktur yang baik yang sesuai merupakan syarat mutlak untuk mencapai tingkat keberhasilan dan kesuksesan di masa yang akan datang. Peningkatan kualitas SDM dalam bidang teknologi informasi dan in-frastruktur TI harus memadai, juga diperlukan suatu kerangka teknologi informasi nasional yang akan mewujudkan masyarakat Indonesia siap menghadapi pasar global menjelang menuju perekonomian regional dan global seperti AFTA, APEC, WTO/GATT dan menyonngsog ASEAN Community 2015. Dari data tersebut diatas, maka peluang bagi seorang Sarjana dan Ahli Madya dalam bidang komputer masih sangat terbentang luas, namun kompetisinya juga semakin tinggi pula. Sesuai dengan ideologi negara dan budaya bangsa Indonesia, implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja dilakukan di Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang mencakup proses pembangunan karakter dan kepribadian manusia. KOMPETENSI LULUSAN STMIK IKMI CIREBON Untuk itulah upaya-upaya yang dilakukan STMIK IKMI saat ini diantaranya melalui upaya peningkatan kapasitas institusi dengan berbagai kegiatan di antaranya: a. Pemutakhiran kurikulum yang melibatkan beberapa unsur seperti dari pengguna lulusan, industri, masyarakat, dosen, lulusan dan organisasi/asosiasi profesi dibidang informatika.b. Peningkatan mutu dosen dengan studi lanjut, penelitian, seminar/ workshop dan pengembangan bahan ajar serta dosen yang disertifikasi.Rasio Dosen S1 dengan Dosen S2c. Penyediaan bahan ajar berbasis E-learning dan Multimedia.Telah dikembangkan sistem pembelajaran berbasis elearning yang terintegrasi dalam satu layanan yang disebut dengan one stop information center dan bahan ajar berbasis multimedia.D. Peningkatan kualitas layanan administrasi akademik melalui teknologi jaringan LAN dan WAN berbasis Cisco. Portal Layanan Online STMIK IKMI Cirebone. Peningkatan publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa berbasis jurnal online.STMIK IKMI Cirebon telah mengembangkan budaya ilmiah kepada dosen dan mahasiswa untuk dipublikasikan ke dalam sistem berbasis jurnal online dengan menggunakan Software Open Journal System (OJS). f. Kolaborasi dengan industri IT seperti Cisco, Oracle, Cetchup.-Kolaborasi sistem kurikulum yang dikembangkan oleh STMIK IKMI kepada mahasiswanya melalui Sertifikasi Cisco, Oracle dan Nokia Developer.Tahun 2011 mengirimkan 2 (dua) orang mahasiswa untuk mengikuti Netrider Nasional di Universitas Kristen Petra Surabaya, pada tahun 2012 mengirimkan 4 (empat) orang mahasiswa untuk mengikuti Netrider Nasional di Intstitute Pertanian Bogor dan pada tahun ini pula mahasiswa STMIK IKMI Cirebon berhasil meraih Juara I Lomba Web Design Tingkat Jawa Barat.g. Sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa CCNA , IT Essential, CCNA Security, Oracle, Microsoft, EC Council dan SAP. h. Kerjasama Regional berbasis Konsorsium melalui Konsorsium Perguruan Tinggi Provider (Kopertip) Jardiknas Indonesia.i. Kerjasama Internasional dengan Asia e-University, University Teknikal Malaka, National Politechnic Institute of Cambodia, Malaysia Multimedia University,Twintech University, Politeknik yang ada di China (Guizhou Industry Polytechnic College, Lupanshui Vocational and Technical College), Myanmar (Technological University Hwabi, Mandalay Technological University, West Yangon Technological University, Yangon Technological University, University of Technology Yatanarpan Cybercity), Thailand (Phuket Vocational College, Samutprakan Technical College, Surin Vocational College, Waphipathum Tecnical College, Mahasarakham Technical College, Trat Vocational College), dan Korea (Hanbat National University, Far East University, dan Sun Moon University). Kerja Sama Dalam Negeri dan Luar Negeri. j.Perguruan Tinggi pengelola Darmasiswa Mahasiswa Asing. Mulai tahun 2011 s.d 2014 ini, STMIK IKMI Cirebon telah diberikan kepercayaan oleh Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi RI dan Seamolec untuk mengelola Program Darmasiswa Mahasiswa Asing yang berasal dari Kamboja, China, Jepang, Madagaskar, Timor Leste, Papua dan Thailand. k. Perluasan dan Pembangunan Kampus Utama. Sebagai salah satu bentuk implementasi Rencana Strategis Pengembangan, mulai tahun 2013, STMIK IKMI Cirebon saat ini sedang mengembangkan perluasan kampus utama 3 lantai, gedung perpustakaan dan gedung serbaguna serta gedung asrama. Harapan atas upaya yang telah dilakukan oleh kami adalah bahwa para lulusan dapat memenuhi terhadap kualifikasi yang sesuai dengan KKNI diatas, seperti halnya seorang lulusan Manajemen Informatika mampu menyelesaikan pekerjaannya dalam membuat sistem aplikasi dan menanngani pekerjaan bidang jaringan skala kecil maupun menengah, lulusan Komputerisasi. Akuntansi diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaannya dibidang laporan keuangan dengan menggunakan komputer sebagai alat bantunya, sedangkan lulusan Teknik Informatika diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaannya membangun karya teknologi informasi dan memiliki pola pikir anlisis dan akademis. Kualitas manusia Indonesia, khususnya generasi muda sangat menentukan kualitas masa depan bangsa Indonesia. Karena mereka yang akan menentukan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap generasi muda dapat menjadi asset bagi bangsa atau menjadi beban bagi bangsa. Bagi yang cerdas, berpengetahuan dan berketrampilan menjadi asset dan berpotensi memberikan kontribusi yang positif terhadap daya saing bangsa, sedangkan yang tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan akan menjadi beban yang harus ditanggung oleh negara. Tingkat kualitas pendidikan generasi muda akan menentukan apakah bangsa Indonesia mampu merespon perubahan jaman dan memenangkan persaingan yang semakin kompetitif. Bangsa yang berdaya saing tinggilah yang akan memenangkan persaingan global. Saya yakin saudara-saudara merupakan asset yang sangat berharga bagi pembangunan dan akan selalu memanfaatkan ilmunya untuk kepentingan masyarakat. (*)
Menghadapi ASEAN Economic Community 2015
Kamis 18-12-2014,08:12 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :