Komitmen Kepsek yang Membiarkan Sekolahnya Rusak
JAPARA - Selain meninjau hasil pembangunan jalan di Kecamatan Japara, Bupati Kuningan, H Aang Hamid Suganda, juga menyempatkan memantau proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Cikeleng 2. Dari pantauannya, dia menemukan adanya kerusakan plafon atap bangunan SD. Atas kerusakan tersebut, Aang meragukan komitmen kepala sekolah.
Awalnya, orang nomor satu di Kuningan itu melakukan pantauan biasa. Bahkan sempat menyapa dan bersalaman dengan para murid SDN Cikeleng 2 yang tengah belajar. Namun, raut mukanya mulai tampak sewot ketika melihat plafon bolong di sejumlah titik.
”Bisa nggak sih kalau ini diperbaiki oleh sekolah? Kalau ada alokasi perehaban dari BOS, itu bisa dianggarkan untuk perbaikan ini. Kalaupun tidak, bisa pula berkoordinasi dengan kuwu melalui alokasi dana desa,” ucapnya kepada salah seorang guru SDN Cikeleng 2, lantaran kepala sekolahnya tidak ada di tempat.
Saat dikonfirmasi langsung, Aang menegaskan, pihaknya berharap semua unsur di kecamatan bertanggung jawab. Dikatakannya, jika terjadi kerusakan, pihaknya mengharapkan adanya kesinambungan antara camat, kades dan kepala sekolah.
”Kalau nggak begitu, ya tidak bakal bener. Apalagi mengharapkan bantuan dari Disdikpora yang sifatnya sangat terbatas. Saya kira nggak berat untuk memelihara sekolah jika ada kebersamaan antara kades dan kepsek,” ungkapnya kepada Radar, didampingi Camat Japara, Yunara SSos MSi.
Aang menyesalkan tidak adanya langkah konkret untuk segera memperbaiki plafon tersebut. Aang, khawatir, jika tidak segera diperbaiki, dapat berakibat fatal bagi para siswa. ”Masa sih tidak mampu. Bisa kan dialokasikan dari ADD misalnya, Rp2,5 juta juga cukup untuk mengecat atau pemeliharaan. Ini juga membutuhkan komitmen kades,” tandasnya.
Aang menegaskan, pemandangan seperti itu cukup banyak, tidak hanya terlihat di SDN Cikeleng 2. Sehingga perlu adanya pembinaan dari Disdikpora kepada para kepsek agar memperhatikan fasilitas sekolah. Mestinya, kata dia, para kepsek itu lebih inovatif. Selama ini, kurang inovatif dan komitmennya diragukan. Padahal untuk memperbaiki kerusakan ringan, menurutnya tidak berat.
Usai meninjau SDN Cikeleng 2, Aang sempat bertemu dengan Kades Cikeleng saat memantau proses pembangunan jalan PJBM. Dia memberi pesan kepada kades soal kerusakan sekolah tersebut. (ded)