Perbasi Ingin Gelar Dua Level Kompetisi

Selasa 20-01-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kabuapaten Cirebon akan mengubah sistem kompetisi pada Piala Bupati 2015. Perbasi akan menerapkan membagi dua divisi. Hal itu dilakukan berdasarkan usulan sekolah-sekolah peserta Bupati Cup. Dengan dibagi menjadi dua divisi, sekolah-sekolah yang belum memiliki klub bola basket mapan bisa bersaing di Divisi II yang lebih ringan kualitas kompetisinya. Hal itu diungkapakan oleh Sekretaris Umum (Sekum) Perbasi Kabupaten Cirebon, Seno Hartono. Menurut Seno, level kompetisi pada setiap perhelatan Bupati Cup terus meningkat. Namun, masih ada sejumlah sekolah yang baru memulai pembinaan tim bola basket. “Tim-tim yang baru muncul ini akan sulit bersaing dengan tim-tim yang sudah lebih mapan. Memang sudah saatnya ada Divisi I dan Divisi II agar tim yang levelnya masih dibawah ada kesempatan untuk juara,” katanya. Divisi I akan dihuni oleh depalan tim terbaik. Delapan tim itu akan ditentukan berdasarkan hasil Bupati Cup tahun lalu. Artinya, tim bola basket yang lolos ke perempat final Bupati Cup 2014 berhak berkompetisi di Divisi I Bupati Cup 2015. “Nah Divisi II berlaku untuk tim yang tidak lolos ke babak delapan besar Bupati Cup 2014 atau tim lain yang baru pertama kali mendaftar Bupati Cup. Nantinya, akan diberlakukan sistem promosi dan degradasi,” terang Seno. Dengan mekanisme seperti itu, tantangan terbesar adalah anggaran. Dengan pembagian dua level kompetisi, jumlah pertandingan yang dilaksanakan pasti akan lebih banyak dan membutuhkan anggaran yang lebih besar. Apalagi, ada empat nomor pertandingan pada Bupati Cup, yaitu SMA putra dan putri serta SMP putra dan putri. Bagaimana Perbasi menyiasati anggaran? Kabinpres Perbasi Kabupaten Cirebon, Imam Gartina mengungkapkan, pembahasan soal teknis kompetisi dan anggran yang dibutuhkan akan digelar pada rapar kerja (raker). “Kita akan secepatnya melaksanakan raker. Mudah-mudahan ada jalan untuk menyiasati ketersediaan anggaran,” ujarnya. Lebih lanjut Imam mengungkapkan, membagi level kompetisi menjadi Divisi I dan Divisi II itu tidak mungkin dilakukan untuk semua nomor pertandingan. Untuk SMA dan SMP putri misalnya, jumlah pesertanya tidak pernah lebih dari 16 tim. “Dengan jumlah peserta sedikit, pembagian divisi I dan II tidak bisa dilakukan. Jika dipaksakan kompetisinya tidak menarik lagi,” terangnya. Jika pertimbangannya anggaran, Imam mengusulkan agar pemisahan Divisi I dan II itu dilakukan hanya untuk kategori SMA putra. “Menurut pertimbangan saya, hanya di kategori SMA putra pembagian kompetisi itu layak dilakukan. Pesertanya banyak dan perbedaan kualitas tim cukup mencolok,” paparnya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait