CLS Tutup Seri dengan Manis

Senin 26-01-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

SURABAYA -  CLS Knights Surabaya akhirnya menutup seri IV Surabaya IndiHome NBL Indonesia 2014-2015, dengan manis.  Tadi malam  Mario Wuysang dkk berhasil mengalahkan Garuda Kukar Bandung dengan skor telak 85-66 di DBL Arena Surabaya, kemarin (25/1). Hasil tersebut tentu saja melegakan setelah sebelumnya menelan kekalahan dari Satria Muda Britama Jakarta (21/1)dan Pelita Jaya Energi MP Jakarta (25/1). Tim asuhan Kim Dong-won tersebut  menutup seri IV Surabaya dengan hasil dua kemenangan dari empat game. \"Hari ini Dimaz (Dimaz Muhari,Red)  dan Mario (Mario Wuysang,Red) bermain lebih baik. Kalau ingin masuk final harus seperti ini, jangan main sendiri-sendiri harus mengikuti sistem,\" ujar Mr Kim sapaan akrab Kim Dong-won. Pada laga kemarin, dua point guard CLS memang bermain baik. Aliran serta distribusi bola baik dari Mario maupun Dimaz mengalir begitu lancar. Hal itu juga terbukti dari 20 assists yang dikumpulkan CLS. Akurasi shooter CLS juga \"wangi\" dengan field goal yang mencapai 53 persen.Dimaz tampil sebagi top skor dengan raihan 21 poin, 9 rebound dan 5 assists, sedangkan Mario mengikuti dibelakang  dengan sumbangan 15 poin dan 7 assists, \"Kuncinya ada di akurasi, selain itu post play hari ini baik. Dwi (Dwi Haryoko,Red) bisa 13 poin dan 5 rebound,\" tambah Wahyu Widayat Jati, asisten CLS. Di sisi lain, keputusan Tjetjep Firmansyah untuk tidak memainkan Wendha Wijaya, kapten, nyawa serta pengatur serangan Garuda harus dibayar mahal. Dua point guard bergantian mengisi posisi tersebut  Jonathan Elyaday  serta Permadi Ario Damar  juga tidak tampil maksimal. Garuda bahkan sempat tertinggal jauh 14-1 di akhir kuarter pertama. Meski sempat mendekat, 47-42 di akhir kuarter ketiga, namun akurasi pemain CLS yang tajam kembali menenggelamkan Garuda hingga tertinggal 20 poin di pertengahan kuarter empat. Dalam posisi tertinggal jauh tersebut, coach Tjetjep memutuskan untuk terus-menerus menggunakan srategi sacrifice foul saat kuarter empat menyisakan enam menit hingga akhir laga. Itu dilakukan untuk melimitasi ball possesion pemain CLS serta memberikan waktu offense yang lebih banyak untuk Garuda. Namun strategi tersebut tidak berjalan lancar, karena Mr.Kim memasukkan empat pemain yang berkarakter shooter serta satu big man Achmad Syarief untuk mengekekusi setiap tembakan bebas  dari strategi sacrifice foul.  Tim asal Surabaya akhirnya menutup laga dengan kemengangan telak 85-66. \"Memang keputusan saya untuk tidak memainkan Wendha, performanya juga sedang turun. Saya juga ingin memberikan bayak pelajaran kepada Jojo dan Rio.  Ini juga pengalaman buat mereka menghadapi pemain sekelas Mario dan Dimaz,\" ujar coach Tjetjep. Mengenai strategi di akhir laga yang dilakukannya,coach Tjetjep mengaku sengaja melakukan tersebut dengan harapan membuyarkan fokus pemain CLS dan di sisi lain, waktu offense untuk timnya lebih banyak. \"Sengaja memperbanyak foul, harapannya lawan (CLS Knights) saat melakukan free throw, jadi kurang fokus dan waktu offense kami lebih banyak,\" terang coach Tjetjep. Kekalahan tersebut membuat Garuda menutup seri IV Surabaya dengan raihan negatif. Tiga kali bermain dan tiga kali kalah atas Satya Wacana ACA LBC Salatiga(21/1) , Stadium Jakarta (23/1) serta CLS (25/1). Sementara itu JNE BSC Bandung Utama benar-benar membuktikan diri sebagai tim yang patut diperhitungkan dalam perebutan tiket champiosnhip series. Kemarin (25/1), Bandung Utama secara mengejutkan berhasil mengalahkan Stadium Jakarta dengan skor ketat 65-60. Hasil itu membut tim asuhan Octaviarro Romely Tamtelahitu itu memenangi dua laga melawan dua tim kuda hitam,setelah sebelumnya juga mencuri kemenangan atas Hangtuah Sumsel IM (12/12) di seri II Bandung. “Yang paling pertama kunci kemenangan ini adalah turn over kami yang hanya 9 saja. Selain itu pemain kami selama dua seri ini sangat fokus,\" ujar Coach Ocky. Selain itu,  Andre Tiara dkk juga unggul dalam hal rebound 51 berbanding 37 dari Stadium dengan offensive rebound yang mencapai 25 kali. Jumlah itu mampu dimanfaatkan untuk meraih 19 angka dari second chance point. (mid)

Tags :
Kategori :

Terkait