Ruang Kelas Kurang, Siswa SDN 3 Cikadu Wetan Ngampar KUNINGAN - Memprihatinkan, itulah yang bisa menggambarkan kondisi SDN 3 Cikadu Wetan, Kecamatan Luragung. Betapa tidak, para siswa terpaksa harus belajar di lantai teras sekolah karena kurang kelas. Kalau pun ada siswa yang bisa belajar di ruang kelas, mereka terpaksa harus berbagi ruangan dengan kelas yang lain. Sehingga, ruang kelas semakin sempit karena harus disekat. Kondisi tersebut rupanya sudah terjadi cukup lama. Pihak sekolah sudah melaporkan hal ini kepada pihak UPTD SD Kecamatan Luragung untuk kemudian disampaikan kepada Disdikpora Kuningan. Namun, hingga kini bantuan tidak kunjung datang meski beberapa kali ada yang datang untuk melihat bangunan sekolah. “Total, ada enam rombel. Namun yang bisa digunakan hanya empat ruangan. Empat ruangan itu satu untuk guru dan tiga untuk siswa. Karena kurang, maka ada kelas yang disekat,” ucap Kepala SDN 3 Cikadu Wetan, Sarwin SPd. Meski sudah disekat, lanjut dia, ternyata ruangan belum cukup sehingga sebagian siswa terpaksa belajar di teras. Sedangkan satu kelas lagi masuk siang. Solusi yang dilakukan ini merupakan yang terbaik. Menurutnya, empat rombel yang ada pun kondisinya memprihatinkan. Sampai pernah terjadi salah satu bangunan sekolah roboh. Untung, setelah anak-anak pulang sekolah. Dengan kondisi seperti ini pihaknya selalu waswas berdampak kepada siswa. Dikatakan, ada salah satu ruangan yang sampai saat ini tinggal menunggu waktu, ambruk. Dan pihak sekolah selalu mewanti-wanti kepada siswa agar lebih waspada. Sementara, bangunan toilet untuk siswa ternyata sudah rusak. Sedangkan perpustakaan tidak ada sama sekali. Begitu juga untuk keamanan lingkungan sekolah dibiarkan terbuka karena belum dipagar. Untuk aliran listrik sendiri baru-baru ini sudah dipasang. “Sudah banyak yang datang mengontrol ke sini, tapi belum ada realisasinya. Saya berharap lebih diprioritaskan karena butuh ruang kelas, maksimal empat ruangan. Untuk lahan tidak ada masalah, masih luas,” ucapnya. Terpisah, Kepala UPTD Kencamatan Luragung, Drs Ence Sopandi MPd membenarkan kondisi SDN 3 Cikadu Wetan yang memprihatinkan. Semenjak ditugaskan di Luragung tahun 2011, sekolah tersebut selalu menjadi prioritas dalam pengajuan rehab sekolah. “Dari jumlah 28 SD yang ada, 70 persen kondisinya baik dan 30 persen rusak. Jumlah rusak itu salah satunya SDN 3 Cikadu Wetan. Kondisinya sangat parah sehingga kami juga terkadang waswas,” ucap Ence yang juga ketua Kelompok Kerja Kepala UPTD Pendidikan kepada Radar, kemarin (1/2). Dia sudah melaporkan kondisi ini kepada disdikpora dan sudah disurvei. Karena jatah untuk setiap sekolah dua lokal, maka rencananya untuk sekolah tersebut akan direhab total tahun 2015. “Sekolah ini yang menjadi pekerjaan rumah saya hingga saat ini. Saya yakin tahun ini akan diperbaiki total,” jelasnya. Ence merinci bahwa SDN 3 Cikadu Wetan berdiri tahun 1985 dan siswanya ada 70 orang. Sekolah yang terletak di Dusun Cijati itu siswanya terbilang sedikit sehingga ketika disekat tidak menjadi masalah. Namun, yang membuat sedih ada siswa yang terpaksa belajar di teras. “Kami juga mengajukan untuk pemagaran karena banyak kerbau yang bermain di halaman sekolah. Hal yang paling ditakutkan adalah binatang itu menyeruduk kaca sekolah,” tandsnya. Sekadar infromasi, Dusun Cijati merupakan daerah yang agak terisolir dari keramaian desa. Jarak tempuh dari desa ke dusun Cijati mencapai 1,3 kilometer. Daerah tersebut berbatasan dengan Dusun Leuwi Kuda, Desa Cileuya. (mus)
Tak Ada Gedung, Teras pun Jadi
Senin 02-02-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :