Tanah Tutup Jalan Sepanjang 30 M
CINGAMBUL – Bencana longsor terjadi di Blok Sarimukti, Desa Cintaasih, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka Selasa pagi (15/11) sekitar pukul 09.30. Longsoran tanah yang berasal dari tebing setinggi 10 meter menutupi badan jalan sepanjang 30 meter dengan tinggi gundukan tanah sekitar 3 meter.
Akibat longsor, lalu lintas yang menghubungkan antara Desa Cintaasih dengan Cidadap, Sedaraja, dan Maniis, Kecamatan Cingambul terputus. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Camat Cingambul, Drs Yoyo yang ditemui di lokasi kejadian memperkirakan, longsor terjadi karena hujan deras dalam waktu lama yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tebing yang minim pohon penyangga diduga memudahkan tanah terbawah air hujan.
“Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian materi yang dialami pemilik tanah, H Gohur, warga setempat diperkirakan sekitar Rp50 jutaan,” ujarnya kepada Radar.
Dikatakan, setelah mendengar kabar terjadi longsor, jajaran Muspika Cingambul dibantu Pemerintah Desa (Pemdes) Cintaasih dan masyarakat desa setempat telah melakukan gotong royong membersihkan longsoran tanah yang menimbun badan jalan. Mengingat gundukan tanah cukup tebal, jalan belum bisa dibuka.
Karena jalan Desa Cintaasih satu-satunya akses utama warga berbagai desa, diperkirakan lalu lintas akan lumpuh dalam beberapa hari, sebelum tanah bisa diangkat dari badan jalan.
Mengingat upaya dengan alat seadanya tak berhasil, Pemcam Cingambul memutuskan untuk melaporkan kejadian longsor tersebut ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka dan meminta didatangkan alat berat. Pasalnya, bila dipaksakan dengan hanya menggunakan alat manual membutuhkan waktu berhari-hari.
Laporan camat langsung direspons Pemkab Majalengka. Sebelum alat berat datang, sekitar pukul 16.00 Sekretaris Daerah (Sekda) Drs H Ade Rahmat Ali MSi datang bersama Kepala DBMCK Agus Tamim dan pejabat BPLHD. “Saya sudah minta kepada DBMCK untuk segera mengirim alat berat agar lalu lintas bisa kembali normal,” ujar Sekda Ali di depan jajaran Muspika.
Tiga jam kemudian, alat berat milik DBMCK datang ke lokasi. Pantauan Radar, karena gundukan tanah tinggi ditambah banyaknya batu besar, membuat alat berat susah payah mengangkatnya.
Hingga berita ini diturunkan, proses pengangkatan tanah masih berlangsung. Diperkirakan jalan bisa dibuka Rabu sore (16/11).
Sebelumnya, tebing setinggi 7 meter di Blok Sukahurang, Desa Panyindangan, Kecamatan Cingambul juga longsor. Sawah milik Dudung yang berada di atas tebing terseret longsor, 4 petak kolam ikan milik H Solehudin, H Muksin, dan Iyid, serta 1 hamparan kolam ikan yang dibangun di areal tanah wakaf tertimbun tanah longsor.
Kepala Desa Panyindangan, Agus Saputra mengatakan, longsor terjadi hari Jumat siang pukul 13.00 (11/11) selepas salat Jumat. Dia menyayangkan karena warga setempat baru melaporan ke desa Selasa pagi (15/11).
Data yang dihimpun pemdes, kerugian yang dialami pemilik kolam ikan totalnya sekitar Rp10 jutaan. Namun jumlah itu bisa bertambah, karena pengecekan belum tuntas. (har)