Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) RI Prof DR Yohana Susana Yembise mampir ke Kabupaten Cirebon menemui Bupati Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi, kemarin (Minggu, 22/2). Yohana juga berkesempatan memberikan bantuan kepada anak-anak yatim piatu dalam lawatan itu. Menteri asal Papua ini memuji Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam sambutannya. Menurutnya, Kabupaten Cirebon sudah go internasional. Kabupaten Cirebon juga banyak yang diperbincangkan di kancah internasional. Mengingat Kabupaten Cirebon terkenal dengan kerajinan batik dan handicraft-nya yang sudah cukup mendunia. “Tentu saja ini berkat dari komitmen kepala daerahnya. Pemimpin seperti inilah yang kita cari di NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Oleh karena itu, saya harap ke depan Bupati bisa melanjutkan kinerjanya tanpa mengenal lelah,” ucapnya sambil disambut dengan gemuruh tepuk tangan. Yohana pun menyampaikan bahwa, isu yang tengah marak saat ini terkait kekerasan seksual terhadap anak. Bahkan, beberapa waktu lalu ia mendapatkan kabar dari Provinsi Riau tentang pelecehan seksual terhadap anak-anak. Hal ini menjadi keprihatinan tersendiri dan akan menjadi perhatian yang serius dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. “Mudah-mudahan Bupati juga memerhatikan hal-hal seperti itu, agar kekerasan terhadap anak di bawah umur tidak terjadi di Kabupaten Cirebon,” ucapnya. Sementara dalam kesempatan itu, Bupati Sunjaya menyampaikan bahwa perlindungan perempuan dan anak merupakan salah satu program prioritas pembangunan daerah ke depan. Hal itu dibuktikan pada tahun 2014, Kabupaten Cirebon mendapatkan sejumlah penghargaan pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender, baik dari pemerintah pusat maupun provinsi. “Kami sangat memprioritaskan program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan bagi anak-anak,” paparnya. Sunjaya menyebutkan, keadaan masyarakat Kabupaten Cirebon memiliki karakteristik sosial, budaya maupun lingkungan yang sangat khas dan majemuk. Oleh karena itu, dalam penanganan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, perlu dibantu semua pihak. Apalagi banyak dari penduduk Kabupaten Cirebon yang menjadi TKI di luar negeri. Tahun 2014, dari data TKI yang teregristrasi berjumlah sebanyak 9.838 orang. Sementara tahun 2015 baru mencapai 1.129 orang. “Mudah-mudahan ini akan berdampak positif. Tapi, tidak tertutup kemungkinan akan mengundang dampak negatif,” ujarnya. Untuk meminimalisasi dampak negatif dari banyaknya TKI asal Kabupaten Cirebon yang bekerja di luar negeri, pemerintah terus bekerja keras. Salah satunya membuat program penguatan pengetahuan kepada para calon TKI. “Tidak ada salahnya, jika Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI memberikan bantuan program berupa rumah edukasi bagi Kabupaten Cirebon. Mudah-mudahan dengan adanya program dari pusat akan membantu Pemerintah Kabupaten Cirebon,” pungkasnya. Sebelum mengakhiri acara lawatannya ke Pendopo Bupati, Menteri Yohana Susana Yembise secara simbolis memberikan bantuan kepada anak yatim piatu. Selain itu, Yohana dengan bupati bertukar cenderamata dan berkeliling Pendopo. (jun)
Yohana Sebut Cirebon Sudah Go Internasional
Senin 23-02-2015,10:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :