CIWARINGIN – Puluhan warga di Blok Nagrog Desa Galagamba, Kecamatan Ciwaringin, melakukan aksi membersihkan lingkungan, Minggu (22/2). Hal tersebut mengingat maraknya kasus demam berdarah dengue (DBD) yang menyerang warga di wilayah tersebut. “Sasarannya kami lakukan dengan membersihkan lingkungan, yakni selokan dan saluran air di dua RT, yakni RT 11 dan RT 12. Melalui kegiatan ini sebagai antisipasi kembali munculnya kasus DBD yang menyerang warga kami,” kata ketua RT 11, Mulus Sutrisno. Menurutnya, dalam satu bulan ke belakang sedikinya sudah tiga orang warga di Blok Nagrog terserang DBD. Sejumlah masyarakat mulai cemas ketika munculnya kasus akibat gigitan dari nyamuk Aedes Aegyti ini mengakibatkan dua orang anak meninggal di blok lainnya. Kekhawatiran masyarakat tersebut akhirnya diterapkan melalui aksi membersihkan lingkungan. “Diharapkan melalui gerakan sederhana ini mampu meminimalisasi angka DBD, khususnya di Kecamatan Ciwaringin dan mencegah korban bertambah lagi. Kami juga berharap ke depan masyarakat khususnya di Blok Nagrog ini lebih aktif dalam gerakan 3M (menutup, menguras dan menimbun sampah air dan sampah, red) agar dapat mengantisipasi adanya DBD,” harapnya. Ketua RW 06, Jumina menambahkan, kegiatan itu sebagai tindak lanjut dari munculnya kasus DBD di bloknya. Karena sejak lima tahun terakhir masyarakat di wilayahnya tidak ada yang menjadi korban. Namun berbeda dengan musim penghujan tahun ini. Pihaknya juga berencana aksi bersih-bersih akan dilakukan secara kontinu. Tujuannya selain mencegah kasus DBD, juga kondisi lingkungan menjadi bersih. “Kami juga terus memberikan pengarahan kepada warga di sini untuk terus menggiatkan gerakan 3M maupun kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya. Karena siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang melakukan,” tambahnya. Selama ini menurutnya, belum ada tindakan dari instansi terkait melakukan fogging, menyusul adanya warga yang terserang DBD. Padahal, surat tembusan dari pihak Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW) sudah diberikan kepada Puskesmas Ciwaringin. Saat ini baru upaya survei tidak sampai melakukan fogging. “Kita sadari, dengan maraknya kasus DBD di sejumlah daerah membuat pihak terkait harus menyusun waktu pelaksanaan fogging-nya. Untuk itu kita mencoba melakukan kegiatan sederhana, minimalnya di blok kami guna mencegah maraknya serangan DBD. Kami juga berharap, puskesmas segera melakukan fogging di blok kami secepatnya,” tandasnya diamini tokoh masyarakat setempat, Kadira. Hal serupa dilakukan warga Desa Cisaat, Kecamatan Waled. Warga beserta Muspika Waled mengadakan kerja bakti masal. Kegiatan itu dilakukan karena sejak dua bulan terakhir, terdapat lima warga Desa Cisaat yang terkena DBD. Kuwu Cisaat Raswan kepada Radar mengatakan, pihaknya bersama warga dan Muspika Waled mengadakan kerja bakti masal dalam rangka penanggulangan DBD. “Ya, kami laksanakan acara ini dalam rangka pencegahan terkni DBD. Kebetulan Muspika Waled dari mulai koramil hingga kecamatan dan polsek mendukung warga melakukan kerja bakti ini,” ujarnya. Selain penanggulangan DBD, juga karena daerah tersebut jika musim hujan sering terjadi banjir. “Selain itu, karena daerah blok 1 ini sering banjir jika sudah musim hujan. Jadi untuk antisipasi kami lakukan kerja bakti ini,” ujar Raswan. Raswan menyebutkan, sudah lima warganya dalam dua bulan terakhir ini yang terkena DBD. “Terutama untuk dusun satu ini sudah ada lima warga yang terkena DBD. Walaupun sekarang ini mereka semua sudah sembuh. Tapi ini perlu kami tindaklanjuti dengan upaya pencegahan agar DBD tidak berkembang di desa kami pada umumnya,”ujar Raswan. Menurut Raswan DBD tahun 2015 ini merupakan terparah dalam beberapa tahun terakhir. “Lima orang yang terkena DBD menurut kami ini adalah yang terbesar. Karena sebelumnya jarang ada yang terkena DBD, kalaupun ada paling satu dua warga, tidak sampai lima orang yang terkena DBD,” ujar Raswan. (ono/den)
Antisipasi DBD, Warga Bersihkan Drainase
Senin 23-02-2015,10:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :