KUNINGAN - Banyak desakan agar secepatanya menggelar operasi pasar (OP) untuk menekan harga beras. Namun Pemerintah Kabupaten Kuningan tetap akan menggelar pada bulan Maret. Hal ini dikarenakan ada mekanisme untuk melakukan OP. “Operasi pasar tetap pada bulan Maret. Paling cepat hari Minggu tanggal 1 Maret,” ucap Bupati Kuningan, Hj Utje Ch Hamid Suganda, kemarin (27/2). Sementyara itu, Asda II Setda Kuningan, Nana Sugiana yang didamping Kabag Ekonomi Trisman Supriatna menyebutkan, saat ini mekanisme sedang dilakukan. Bahkan, kalau biasanya OP adalah pengajuan dari kecamatan, tapi saat ini adalah bupati yang memiliki inisiatif, dan langsung mengirim surat ke Bulog. Menurut Nana, warga diharap bersabar karena pemerintah tengah berusaha untuk melakukan OP. Kalau sudah ada kepastian, maka langsung digelar OP. “Untuk harga beras, OP adalah Rp7.400 per kilogram karena harus di bawah harga pasar. Harga beras jenis medium di pasaran adalah Rp8.000 per kilogram,” ucap Nana. Mantan Staf Ahli Bupati ini melanjutkan, pihaknya yakin dengan adanya OP maka harga bisa dikendalikan. Bahkan bisa kembali ke harga semula. Mengenai faktor harga melambung, lanjutnya, itu karena faktor cuaca dan belum masuk masa panen raya. “Sekarang kan musim penghujan. Ketika gabah sulit kering, maka stok di pabrik berkurang. Kondisi ini diperparah dengan belum tibanya masa panen,” ucap Nana. Terpisah, Wakil Kepala Sub Drive Bulog Cirebon, Supriyanto menyebutkan, untuk kegiatan operasi pasar, kuota beras tidak terbatas. Selama harga masih tinggi, OP bisa terus dilakukan. Dalam aturan yang berlaku, lanjut dia, untuk menggelar operasi pasar, dilakukan ketika harga beras sudah naik minimal 10 persen. Pihaknya sendiri tidak ada kendala untuk melaksanakan OP karena stok beras masih memadai. Sementara itu, para pedagang beras yang ada di sejumlah pasar berharap bupati bisa sidak ke pasar. Hal ini agar mengetahui kondisi riil di lapangan. Penjual beras di Pasa Kepuh Kuningan, Hj Ooh mengatakan, saat ini beras sulit diperoleh. Kalaupun ada, harganya sangat mahal. “Pokoknya pedagang dilemma. Soalnya harga jual tembus Rp11 ribu per kilogram. Pedagang sendiri tetap tidak mendapatkan untung lebih. Justru modal kita yang bertambah,” jelasnya. (mus)
Besok Pemerintah Kabupaten Gelar OP
Sabtu 28-02-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :