Beras Turun, Giliran Bawang Naik

Jumat 13-03-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Indramayu Barat Sudah Panen, April Diprediksi Harga Normal HAURGEULIS– Sempat menembus Rp12 ribu/kg, harga beras di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) dalam sepekan terakhir mulai bergerak turun. Hal ini menyusul datangnya musim panen padi di sejumlah kecamatan terutama di wilayah selatan seperti Kecamatan Gantar, Haurgeulis dan Kroya. Selain akibat datangnya musim panen, turunnya harga beras juga ditekan beras miskin (raskin) yang mulai disalurkan oleh pemerintah kepada masyarakat. “Sudah mulai turun, tapi harganya belum normal,” kata Pemilik PB Sumber Sri, Desa Wanakaya, Kecamatan Haurgeulis, Sukri, kepada Radar, Kamis (12/3). Normalnya, sebut dia, harga beras kualitas premium di kisaran Rp8.000-8.500/kg. Sedangkan harga saat ini masih di angka Rp9.400/kg. Demikian pula beras kualitas sedang dan rendah, normalnya Rp7.500/kg dan Rp6.000/kg. Sementara harga sekarang Rp9.000/kg serta Rp8.000/kg. “Itu harga idealnya. Tapi bisa saja anjlok kalau musim panennya sudah meluas. Sekitar bulan April nanti, harga beras kualitas bagus bisa turun Rp7.500 per kilo,” ujar dia. Meski musim panen hanya dibeberapa titik, pasokan gabah untuk kemudian digi­ling menjadi beras sudah mu­lai melimpah. Di tempat usa­hanya saja, giling gabah baru dilakukan hampir setiap hari. Tak hanya beras, dipekan kedua bulan ini harga sejumlah bergaia jenis sayuran juga mengalami penurunan harga. Komoditas cabai misalnya. Harga ceplik dari Rp12.000/kg sekarang menjadi Rp8.000/kg. Cabai merah dari Rp14.000 menjadi Rp12.000/kg. “Yang harganya lagi naik sekarang bawang merah. Tadinya Rp12.000 per kilogram sekarang mencapai Rp20.000 per kilogram,” sebut Santo, pedagang sayuran di Pasar Induk Sayuran Patrol. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait