Sempat Banjir Lagi, KBM Masih Lumpuh

Jumat 20-03-2015,09:28 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU- Banjir yang melanda Indramayu, khususnya Jatibarang, masih menyisakan tauma bagi penduduk setempat. Mereka yang ada di area jebolnya tanggul Cimanuk masih khawatir dengan adanya banjir susulan. Karena pada Kamis dini hari (19/3) kali Cimanuk sempat meluap kembali sampai batas tanggul. Hal itu membuat warga waswas. “Sekitar jam 11 malam (kemarin, red) kami dapat kabar dari petugas kalau debit air mengalami peningkatan lagi dan jam 12 malam air mulai naik. Kami yang tinggal di sekitar tanggul yang jebol jadi waswas,” ujar Narjo (50), warga Desa Pilangsari, Blok Cilengkong. Masih kata Narjo, setiap malam warga selalu siaga, menjaga tanggul untuk mengantisipasi banjir susulan. Sementara itu, sebagian warga yang merasa aman mulai kembali ke rumahnmasing-masing. Rizal (31) warga Desa Pilangsari, Blok Kalijero, mengaku sudah kembali ke rumahnya setelah 3 hari tinggal di pengungsian. “Tapi kami tetap memantau keadaan kali Cimanuk, barangkali meluap lagi seperti tadi malam (kemarin, red) sekitar jam 12 malam,” beber Rizal. KBM MASIH LUMPUH Sementara itu, hingga kemarin masih ada sembilan sekolah di Kecamatan Jatibarang yang masih diliburkan. Artinya, tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) samasekali di sembilan sekolah itu. Sekolah-sekolah tersebut adalah SDN Pilangsari I, SDN Pilangsari II, SDN Jatibarang I, SDN Jatibarang Baru II, SDN Jatibarang Baru III, SDN Jatibarang Baru IV, SDN Bulak III, TK Kenari, dan TK PGRI Nusa Indah. “Sekolah secara otomatis tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, karena kondisi ruangan masih digenangi air dan lumpur. Bahkan sejumlah alat pembelajaran juga rusak karena terendam air,” kata Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jatibarang, Drs H Suryadi MSi saat meninjau SDN Pilangsari I Kecamatan Jatibarang, Kamis (19/3). Suryadi berharap tidak akan turun hujan dan banjir lagi. Sehingga awal pekan depan kegiatan belajar mengajar di wilayahnya diharapkan sudah berjalan normal. Menurutnya, saat ini semua sekolah tersebut masih sibuk melakukan pembersihan sekolah. Pantauan Radar di SDN Pilangsari I, sebagai sekolah terdampak banjir paling parah, sejumlah relawan Viking tengah sibuk membersihkan air dan lumpur dari halaman sekolah. Sementara beberapa warga lainnya membersihkan ruangan yang memang masih kotor akibat terendam banjir hingga 2 meter. Kondisi ruangan juga terlihat masih berantakan. Sejumlah dokumen, termasuk buku raport dan buku-buku perpustakaan yang masih terlihat basah teronggok di atas meja. Begitu juga beberapa unit computer, prin­ter, dan peralatan IT lainnya seperti in focus, sound system, se­mua mengalami kerusakan. Be­berapa lemari penyimpan doku­men juga terlihat hancur dan ru­sak akibat terendam air. Kepala SDN Pilangsari I, Riyanto SPd, mengaku bingung dengan kondisi ini. Apalagi seluruh alat pembelajaran mengalami kerusakan. Bahkan seluruh buku yang ada di perpustakaan juga terendam. “Satu-satunya yang terselamatkan adalah buku induk sekolah, karena saya tempatkan di atas,” ujar Riyanto. Riyanto mengungkapkan, banjir yang terjadi Senin (16/3) pagi memang telah menenggelamkan sekolahnya. Karena SDN Pilangsari I memang paling dekat dengan lokasi tanggul yang jebol. Di samping itu, banjir yang terjadi pada pagi dinihari membuat barang-barang yang ada di dalam gedung sekolah tak dapat diselematkan. Riyanto kini hanya bisa berharap ada bantuan dari pemerintah terhadap sekolah yang dipimpinnya. Terutama bantuan alat-alat pembelajaran, termasuk computer beserta perlengkapannya, serta buku-buku pelajaran yang telah rusak terendam banjir. “Kami berharap bisa ada bantuan secepatnya, agar kegiatan belajar mengajar bisa normal kembali,” harapnya. (oni/oet)

Tags :
Kategori :

Terkait