Empat Tanggul di Jatibarang Kritis

Selasa 24-03-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JATIBARANG– Hasil kun­jungan kerja anggota Komisi V DPR RI mengungkap sejumlah fakta mencengangkan. Di wila­yah Kecamatan Jatibarang ter­nyata ada empat tanggul dalam kondisi kritis. Bila tak segera dibenahi, bukan tidak mungkin banjir akan melanda daerah di sekitar tanggul. “Tahun 2015 sudah diang­garkan dan besarannya Rp500 miliar dan itu untuk kese­luruhan. Un­tuk penanganan tanggul je­bol di Indramayu ini, cukup Rp4 miliar. Penanganan banjir harus diperhatikan, “ ujar Anggota Komisi V DPR RI, Drs Yoseph Umar­hadi MSi, saat meninjau tang­gul Su­ngai Cimanuk yang jebol di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Senin (23/3). Selain Yoseph, sejumlah ang­gota Komisi V DPR RI lainnya yakni, Miryam S Haryani dan Wakil Ketua Komisi V Ir H Yudi Widianarko juga ikut meninjau. Menurut Yoseph, anggaran perbaikan infrastruktur pertanian di Indramayu akan menjadi percuma, bila banjir terus terjadi. Tanaman padi petani akan rusak, bila terus diterjang banjir. Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yudi Widianarko, meminta kepada pemerintah daerah untuk melaporkan lokasi yang dianggap rawan banjir serta mencatat dan merekap titik–titik tanggul kritis. Pihaknya akan mendorong pemerintah pusat untuk segera melakukan penanganan terhadap per­soalan tersebut. Camat Jatibarang, Dedi Darpadi menjelaskan, selain tanggul jebol di Desa Pilangsari, di wilayahnya terdapat tiga tanggul yang kini kondisinya kritis. Pemerintah daerah sudah melaporkan masalah tersebut ke Balai Besar wilayah Sungai (BBWS) Citarum, namun be­lum ada upaya penanganan perbaikan. “ Itu sudah dilaporkan dua tahun yang lalu. Kami berharap, tanggul–tanggul yang kritis tersebut segera diperbaiki. Jangan sampai kejadian tanggul jebol yang berlokasi di Desa Pilangsari, terulang kembali,” harapnya. Sementara itu, Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Tri Sasongko Widiyanto me­ngatakan, perbaikan tanggul Pilangsari bersifat sementara, sebagai upaya penanganan darurat untuk mengantisipasi sewaktu-waktu Sungai Cimanuk meluap. Untuk membangun tanggul secara permanen, menurut Widi akan dilakukan tahun ini. “Tanggul yang jebol pan­jangjnya 100 meter. Namun, untuk perbaikan panjangnya ditambahi 120 meter. Untuk tang­gul kritis lainnya, kita harapkan bisa segera diper­baiki,” kata Widyanto. (kom)

Tags :
Kategori :

Terkait