Buntut Dihentikannya QNB League 2015 PALEMBANG - Penghentian Qatar National Bank (QNB) League 2015 diklaim Sriwijaya FC telah merugikan klubnya sebanyak Rp6 miliar. Kerugian yang dijumlah tidak sedikit ini terkait biaya akomodasi pemain dan menejemen klub, cetak tiket, promosi dan gaji pemain. Tim berjuluk Laskar Wong Kito ini, hanya menjalani tiga laga QNB League yang sejak awal sempat diundur dan sudah dipenuhi konflik antara pihak penyelenggar dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). \"Tiga laga yang sudah kami jalani jelas percuma saja. Dan jika dihitung, kerugian material kami sudah mencapai Rp5-6 miliar, ini jelas harus kami tanggung,\" ujar Sekretaris klub Sriwijaya FC Tim Achmad Haris kepada wartawan, Minggu, (3/5). Karena itu, menurut Haris, SFC akan mengambil langkah nyata dengan mengumpulkan semua jajaran pelatih dan para pemain. Hal tersebut bertujuan untuk melakukan revisi kontrak dan pembahasan gaji per bulan yang akan didapatkan pemain terkait penghentian kompetisi QNB League 2015. \"Kami dari jajaran manajemen masih belum bisa menyimpulkan ke depan seperti apa. Tetapi jelasnya akan ada pembahasan langkah ke depan. Setelah itu para pemain akan kami kumpulkan untuk membahas kondisi ini,\" ungkapnya. Manajemen Sriwijaya FC mengambil kebijakan untuk memotong gaji para punggawa mereka pada musim ini. Menyusul, kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 yang kembali mengalami penundaan untuk kedua kalinya. Sementara itu, Direktur keuangan PT Sriwijaya, Yuliar mengaku optimis bisa beradaptasi dengan kondisi ini. Karena itu, rencananya pemain dipanggil satu per satu terkait perubahan besaran gaji yang bakal diterima per bulan. \"Manajemen klub optimistis bahwa rencana ini bakal diterima daripada pemain gigit jari di pengujung kompetisi, lebih baik diatur dari sekarang,\" kata Yuliar. Sebelumnya, manajemen tim Laskar Wong Kito juga pernah melakukan restrukturisasi kontrak para pemain ketika ISL ditunda pada 20 Februari menjadi 4 April. Jadi, ini untuk kedua kalinya manajemen menerapkan kebijakan tersebut. \"Terkait dengan restrukturisasi seperti apa yang akan dilakukan, yakni hanya mengurangi beberapa persen gaji per bulan untuk dicadangkan pada beberapa bulan pada tahun mendatang,\" jelasnya. Sementara mengenai durasi kontrak, Yuliar mengungkapkan tak ada perubahan. \"Komitmennya satu musim, jadi bukan satu tahun. Kewajiban pemain membela klub selama satu musim artinya sampai kompetisi selesai,\" beber Yuliar, yang mengaku pihaknya mengalami kerugian dengan adanya penundaan kompetisi. Sementara itu, penyerang SFC Johanes Nabar mengaku kecewa dengan keputusan terhentinya kompetisi QNB League 2015. Terhentinya kompetisi baginya sangat berdampak kepada keberlangsungan kehidupan keluargannya kedepan. \"Sebagai pemain, kami bisa apa jika tidak ada kompetisi, karena pekerjaan kami hanya pemain bola. Inilah tempat kami mencari nafkah untuk anak dan istri,\" ujarnya. Dilanjutkannya, dia tetap berharap kompetisi kembali berjalan dan konflik yang terjadi segera berakhir. Ia tidak ingin persoalan itu terus berlarut hingga benar-benar kompetisi sepak bola di Indonesia mati suri. \"Terlepas dari semua yang terjadi saya berharap kompetisi kembali berjalan,\" pungkasnya. (dms)
Laskar Wong Kito Rugi Rp6 Miliar
Senin 04-05-2015,10:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :