CIGUGUR– Hujan yang mengguyur Kuningan kemarin (14/12) membuat beberapa ruas jalan di perkotaan banjir, mulai dari Jl Ir H Juanda sampai ke Jl Raya Cigugur. Pemandangan mengejutkan terlihat di Jl Raya Cigugur. Karena drainase mampet, air tumpah ke jalan begitu deras. Saking derasnya, air tersebut mampu merusak jalan. Nyaris setengah badan jalan kini hancur. Jalan yang mengalami kerusakan mulai dari Gereja HKBP Cigugur hingga perempatan pasar darurat.
Pantauan Radar, air mulai tumpah dari saluran air di depan gereja HKBP. Kemungkinan besar akibat banyaknya sampah yang membuat saluran mampet.
Sekitar pukul 13.00, insiden banjir di jalan itu mulai terjadi. Jalan tersebut terlihat seperti sungai. Terlebih dengan posisi menurun, derasnya air begitu nampak. Batu berukuran besar dan kecil bertebaran di jalan sehingga menyulitkan pengemudi roda dua dan empat yang melintas.
Di tengah guyuran hujan yang sangat lebat beberapa jam, kemacetan pun terjadi. Puluhan mobil berjejer menunggu giliran untuk keluar dari Jl Raya Cigugur. Macetnya arus lalu lintas diakibatkan setengah badan jalan terisi air dengan kondisi hancur. Tidak sedikit pengendara roda yang memanfaatkan trotoar guna menghindari kemacetan. Kemacetan arus lalu lintas berlangsung cukup lama.
Bagi pengendara mobil yang tidak sabar, mereka membalikkan kendaraannya ke arah barat. Terlebih mobil-mobil sedan dengan ketinggian bodi terbatas. Batu-batu yang berserakan membuat mobil mereka sulit melintas.
Diduga kuat, banjir yang melanda Jl Cigugur akibat drainase mampet. Ini diakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat hulu dalam membuang sampah. Baik itu sampah rumah tangga maupun sampah ranting pohon. Namun sebagian pihak menduga, insiden banjir diakibatkan adanya penyempitan drainase di depan gereja HKBP. ”Selain kurangnya kesadaran dari masyarakat dalam membuang sampah, kerusakan jalan diakibatkan oleh saluran yang dipersempit di depan gereja HKBP. Selain itu akibat kualitas jalan yang kurang baik. Jalan yang baru saja dibangun ini dipertanyakan pengerjaannya,” ketus Aris, salah seorang warga yang bekerja di STKIP Muhammadiyah Kuningan.
Akibat kerusakan jalan, Pemkab Kuningan dipastikan mengalami kerugian besar. Tak heran jika muncul informasi bahwa Bupati H Aang Hamid Suganda marah mendengar kabar itu. Setelah hujan reda, sejumlah warga setempat dan juga petugas dari Pemkab Kuningan mencoba membersihkan bebatuan yang berserakan. Tampak pula sejumlah murid dari perguruan Tapak Suci yang ikut berpartisipasi membersihkan jalan.
Sementara itu, peristiwa serupa menimpa Jl Ir H Juanda. Air setinggi lutut menggenang di jalan tersebut seiring dengan lebatnya hujan. Tidak sedikit kendaraan roda empat dan dua didorong warga lantaran mogok. Itu terlihat di dekat SMK Yamsik dan juga dekat Pasar Baru. (ded)