CIREBON – Sebanyak 84 mahasiswa Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon angkatan 7 tahun akademik 2014/2015 mengikuti sidang senat terbuka di Grage Convention Hall, Sabtu (13/6). Acara dihadiri Direktur Akbid Muhammadiyah Cirebon, Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Koordinator BPH Muhammadiyah Provinsi Jawa Barat, Ketua BPH Akbid Muhammadiyah Cirebon, para senat, para dosen, orang tua mahasiswa, mahasiswa, dan tamu undangan lainnya. Direktur Akbid Muhammadiyah Cirebon, Hj Ilah Sursilah SSiT MKes mengatakan mahasiswa yang mengikuti sidang senat terbuka ini sudah melalui seluruh proses pendidikan selama enam semester. “Semoga para wisudawati dapat memanfaatkan ilmu yang didapat, bekerja dengan ikhlas. Wajib mengangkat sumpah sebagai tenaga kesehatan, menjalankan tugas dengan kesungguhan,” ujarnya. Dari seluruh mahasiswa yang mengikuti sidang senat terbuka, diperoleh nilai IPK tertinggi yakni 3,71 dan terendah 2,90. Nilai Ujian Akhir Program Praktik (UAP) tertinggi 4,00 dan terendah 3,17. Kemudian nilai yudisium tertinggi 3,75 dan terendah 3,05. Untuk peraih nilai yudisium tiga besar akan mendapatkan penghargaan dan uang pembinaan, peringkat pertama Rp2 juta, peringkat kedua Rp1,5 juta, dan peringkat ketiga Rp1 juta. “Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi kami kepada lulusan yang sudah maksimal dan mampu menempuh pendidikan di Akbid Muhammadiyah,” tambahnya. Ilah melaporkan capaian akademik yang berkaitan dengan perkembangan Akbid Muhammadiyah Cirebon. Sesuai dengan implementasi SPMI yang telah dilaksanakan secara sistematis, bertahap dan berkesinambugan, Akbid Muhammadiyah Cirebon dalam usia 4 tahun telah berhasil menunjukan reputasi kelembagaannya meraih akreditasi dari Ban-PT maupun Kemenkes dengan peringkat B (baik). Akbid Muhammadiyah yang memiliki Visi “Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan yang Profesional, Maju, dan Islami”, berupaya melakukan pengembangan kelembagaan. Akbid Muhammadiyah Cirebon telah berhasil membangun satu unit Klinik Pratama yang merupakan Akbid pertama yang mempunyai klinik pratama dan sudah berjalan operasional. “Juga diharapkan memiliki daya ungkit dan kontribusi signifikan terhadap penguasaan kompetensi para lulusan,” tuturnya. Selain itu, pada tahun 2015, Akbid Muhammadiyah Cirebon merupakan salah satu dari 300 PTS di Jawa Barat yang mendapat kepercayaan menerima bantuan Gubernur sebesar Rp300 juta yang akan digunakan untuk pembangunan 3 lokal ruang kelas baru untuk persiapan transformasi menjadi STIKes. Tak hanya itu, dalam rangka meningkatkan daya saing, lulusan Akbid Muhammadiyah telah berhasil membangun kerjasama kelembagaan dengan beberapa institusi pendidikan tinggi baik dalam maupun LN yaitu dengan National Taipei Univesity di Taiwan. Dan sebagai antisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Akbid Muhammadiyah Cirebon telah menandatangani MOU kerjasama dengan SEAMOLEC. Bersamaan dengan sidang senat terbuka, digelar juga pelantikan Hj Ilah Sursilah SSi T MKes sebagai direktur Akbid Muhammadiyah yang ketiga kalinya untuk periode 2015-2019. Ada beberapa target yang ingin dicapai pada masa kepemimpinan Ilah. Diantaranya ingin membuka program studi S1 Farmasi hingga penambahan sarana dan prasarana. “Dalam pembelajaran kurikulum mengacu sepenuhnya pada NKPD KKNI kualifikasi SDM 100 persen S2, 5 persen S3, dan kompetensi dosen dalam jabatan fungsional serdos 50 persen pada 2018,” harapnya. (mik/opl)
84 Mahasiswa Lulusan Akbid Muhammadiyah Diwisuda
Sabtu 13-06-2015,09:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :