Nodai Friuli
UDINE - Rekor tak terkalahkan Juventus di Serie A Liga Italia belum juga terpatahkan. Mereka berambisi melanjutkannya sekaligus menjaga statusnya sebagai capolista alias penguasa klasemen sementara selama liburan musim dingin.
Tentu tak akan mudah. Pada pekan ke-16 yang menjadi pekan terakhir sebelum libur musim dingin, mereka harus bertandang ke Friuli yang angker guna menantang Udinese dini hari nanti (tayangan langsung Telkomvision Arena pukul 00.00 WIB).
Bila Juve bangga dengan rekor tak terkalahkan di Serie A, maka tuan rumah Udinese juga punya rekor mentereng, yakni raja kandang. Mereka adalah satu-satunya klub Serie A yang selalu menang tatkala bertanding di kandangnya.
Soal performa, mereka sama-sama sedang on fire. Spirit Udinese juga meningkat seiring lolosnya mereka ke babak 32 besar Europa League. Klub berjuluk Zebrette itu juga berada di posisi ketiga dengan 31 poin dan hanya tertinggal dua angka di belakang Juve.
Dengan begitu, bila mereka mampu mengalahkan Juve, maka mereka bisa menguasai klasemen sementara selama musim dingin, asalkan pada laga dini hari tadi AC Milan tergelincir. Tentu Juve tidak ingin kekuasaan mereka diambil alih pesaing.
Sekarang Juve memimpin dengan 33 poin. Namun, kalau kalah, maka kekuasaan akan berakhir. “Sekarang tugas kami adalah melakukan yang terbaik dan mengakhiri tahun ini dengan kemenangan melawan Udinese,” koar Antonio Conte, seperti dikutip Soccernet.
Melawan Udinese yang mengandalkan kecepatan dan serangan balik yang berbahaya, Conte bakal menerapkan skema 4-3-3. Tanpa striker Mirko Vucinic yang cedera, Conte akan mengandalkan Alessandro Matri, Simone Pepe, dan Emanuele Giaccherini di depan.
Conte juga mengklaim, mereka sudah memperbaiki kemampuan para striker dalam memanfaatkan peluang depan gawang. Ketika menang 2-0 atas Novara (18/12), Juve membuang begitu banyak peluang. Itu tidak boleh lagi terjadi melawan Udinese.
Musim ini, Udinese merupakan tim dengan rekor kebobolan paling rendah di Serie A. Pertahanan tiga bek mereka sangat kokoh. Bahkan, pada tujuh pertandingan kandang, Antonio Di Natale dkk hanya kebobolan dua gol.
“Kami sudah bekerja keras untuk memperbaiki aspek itu. Kami terus mencoba untuk menggandakan kemampuan memanfaatkan peluang di depan gawang. Saya berusaha menghindar dari serangan jantung,” ungkap Conte.
Apalagi, dini hari nanti, mereka menghadapi Udinese yang bisa turun dengan kekuatan terbaiknya. Mereka hanya kehilangan Mehdi Benatia yang absen karena skorsing. Namun, masih ada Damiano Ferroneti, Danilo, serta Maurizio Domizzi untuk mengisi skema tiga bek.
Beberapa pemain seperti Paulo Barreto, Emmanuel Agyemang-Badu, dan Andrea Coda, juga diragukan bisa bermain. Tapi, selama ini allenatore (pelatih) Udinese Francesco Guidolin sudah mampu mengatasi ketiadaan mereka dengan opsi yang ada.
Menjamu Juve yang merupakan pemuncak klasemen juga membuat para pemain bersemangat. “Bentrok dengan Juve layaknya pertandingan paling akbar di kompetisi dan kami ingin bertarung hingga akhir,” bilang Antonio Floro Flores, striker Udinese, seperti dikutip Goal. (ham)