JAKARTA- Ketua Bidang Organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Anggawira menilai dana aspirasi DPR yang nilainya triliunan rupiah itu akan lebih produktif kalau dipakai untuk me-subsidi bunga kredit bagi pelaku usaha mikro, kecil menengah (UMKM). \"Lebih baik dana sebesar itu untuk hal yang produktif, seperti subsidi bunga bagi UMKM,\" ujarnya. Anggawira mengatakan, bila dana sebesar itu digelontorkan ke dewan hanya akan memicu konsumsi dan inflasi di daerah. Sedangkan pelaku UMKM secara terang-terangan terbukti mampu memacu pertumbuhan ekonomi nasional. \"Kalau usulan kami itu bisa terealisasi, bisa memacu ekspansi kredit UMKM, mungkin menjadi 2-3 kali lipat dari realisasi kredit saat ini,\" paparnya. Ia mengungkapkan, saat ini subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat KUR) sebesar Rp1 triliun untuk pelaku UMKM masih terbilang kecil. Pihaknya berharap nilai subsidi ini terus ditambah sehingga bunga KUR bagi UMKM semakin rendah. \"Subsidi bunga ini juga akan mampu menurunkan NPL (non performing loan) kredit UMKM yang tahun lalu 4,2 persen,\" tuturnya. Tahun 2014, outstanding kredit UMKM sebesar Rp619,40 triliun. Angka ini relatif masih kecil karena UMKM terbebani bunga tinggi. Angga menyebut, kredit untuk industri saat ini 12,75 persen, kredit investasi 12,32 persen, dan kredit konsumsi 13,73 persen. Sedangkan bunga kredit untuk UMKM sekitar 22 persen. \"Bunga bagi UMKM hampir dua kali lipat,\" terangnya. Angga menilai pemberian dana aspirasi DPR justru akan memperparah kesenjangan antar daerah. Sebab, nantinya daerah yang terbanyak kursinya di DPR akan memperoleh dana terbesar. \"Kalau itu terjadi bagaimana dengan daerah-daerah yang jumlah anggota dewannya cuma secuil, seperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur. Ini akan menciptakan kecemburuan baru,\" jelasnya. (bay/wir)
Dana Aspirasi, Perlebar Kesenjangan Antar Daerah
Rabu 24-06-2015,12:12 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :