Pasca Berondongkan Tembakan, Pelaku Melenggang Santai

Selasa 30-06-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

TUNIS - Investigasi teror di Resor Sousse, Tunisia, berlanjut. Kemarin (29/6), beredar video amatir berisi rekaman pascainsiden penembakan di pesisir Teluk Hammamet pada Jumat lalu (26/6). Sementara itu, pemerintah Inggris mengirimkan pesawat militer untuk mengevakuasi seluruh warganya yang menjadi korban. \"Itu dia di sebelah sana, memakai celana pendek! Dia ada di sana! Dia datang!\" teriak para pengunjung pantai yang melihat pelaku berkeliaran di pantai setelah memberondongkan Kalashnikov-nya. Dalam rekaman berdurasi 11 menit tersebut, desing peluru masih terdengar jelas. Mayat-mayat bersimbah darah juga tampak bergelimpangan di resor yang menjadi jujukan turis-turis Eropa itu. Pria yang memfilmkan adegan pascateror tersebut menyatakan bersembunyi di balik tembok. Dia merekam pelaku yang diidentifikasi sebagai Seifeddine Rezgui itu dari area hotel hingga pantai. Setelah menembaki wisatawan-wisatawan yang sebagian besar sedang berjemur, si pelaku terlihat santai melenggang meninggalkan lokasi kejadian. \"Mengapa Anda membunuh? Mengapa?\" tanya orang-orang di sekeliling perekam video. Pertanyaan itu ditujukan kepada pelaku berusia 23 tahun yang tercatat sebagai mahasiswa tersebut. Dalam rekaman itu, sempat terdengar suara si perekam memanggil-manggil polisi. Saat itu sosok Rezgui sudah semakin kabur dan hanya terlihat sebagai bayangan. Pemandangan mengerikan kembali tersaji. Tubuh-tubuh tanpa nyawa tergeletak bersimbah darah. \"Ya Tuhanku,\" ujar si perekam. Dia lantas meletakkan kameranya dan berlari bersama sejumlah pengunjung pantai yang lain untuk mengejar pelaku. Saat itu yang terekam kamera hanyalah gambar jalanan di dekat hotel. Tetapi, suara tembakan terdengar lebih intensif. Tak lama kemudian, kabarnya, pelaku berhasil dilumpuhkan. Sementara itu, Inggris mengirimkan pesawat Boeing C17 milik militernya ke Tunisia. Negeri Elizabeth II itu sengaja menjemput seluruh warganya yang menjadi korban dalam teror mengerikan tersebut. \"Hari ini (kemarin) kami mengirimkan C17 Angkatan Udara (RAF) untuk mengevakuasi korban luka,\" kata Perdana Menteri (PM) David Cameron dalam wawancara dengan BBC Radio. Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May juga bertolak ke Tunisia bersama Wakil Menteri Luar Negeri Tobias Ellwood. Mereka akan menemui beberapa menteri Tunisia dan membahas aksi teror yang merenggut 38 nyawa tersebut. Sebanyak 15 korban tewas berasal dari Inggris. Kemarin bendera kebangsaan di Downing Street 10 berkibar setengah siang sebagai tanda berduka. (AP/AFP/hep/c19/ami)

Tags :
Kategori :

Terkait