Rela Dikontrak Murah

Rabu 29-07-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

  Delly Bertahan di Cavaliers CLEVELAND - Teka teki masa depan bintang basket Australia Matthew Dellavedova terjawab sudah. Kemarin, Delly-panggilan akrabnya yang berstatus restricted free agent memilih melanjutkan petualangannya musim depan di NBA bersama tim yang dibelanya dua musim belakangan Cleveland Cavaliers. Diberitakan ESPN, Delly Senin waktu setempat (Kemarin,WIB) sepakat menandatangani kontrak untuk setahun ke depan senilai USD 1,2 juta. Negoisasi Delly dengan Cavaliers cukup alot dan tarik ulur. Desas-desusnya, awal bulan ini pemain yang musim lalu bermain apik saat menggantikan peran Kyrie Irving sebagai point guard utama di final melawan Golden State Warriors itu sempat akan diikat dua tahun ke depan dengan kontrak mencapai USD 3 juta- USD 5 juta. Sayangnya berita itu menguap begitu saja setelah Cavaliers menggaet point guard  senior 32 tahun, Mo Williams, 6 Juli lalu. Williams yang musim lalu berjersey Charlotte Hornets diikat dua tahun ke depan dengan nilai USD 4,3 juta. Kehadiran NBA All-star 2009 itu kontan membuat posisi Delly di Cavaliers terjepit. Dia juga sempat dikabarkan tertarik menerima pinangan Portland Trail Balazers yang sudah terang-terangan menginginkannya bergabung. Namun, melihat jasa Delly yang cukup besar untuk tim di playoff lalu, Cavaliers enggan melepasnya. Peman bertinggi 193 cm itu pun kemarin akhirnya sepakat kembali berjersey Cavaliers musim depan. Dia bergabung dengan rekan-rekannya musim lalu yakni LeBron James, Kevin Love, Iman Shumpert, dan James Jones yang telah lebih dulu memastikan memperpanjang kontrak. Kepastian masa depannya itu juga membuat Delly lega sebelum berkonsentrasi membela timnas Australia di kejuaraan FIBA Oceania Championship bulan depan. Delly adalah point guard dengan tipikal lebih bertahan. Menurut data NBA. com, saat dia berada di lapangan, defensive rating Cavaliers meningkat dengan reduksi 6,4 poin per 100 possession selama playoff kemarin. Defense ketat yang dia peragakan sempat membuat MVP NBA 2015 Stephen Curry mati kutu di game ketiga final. \"Semua orang mencintai Delly di tim ini karena dia selalu bermain dengan sepenuh hati. Dia selalu mengutamakan kepentingan tim. Hanya untuk tim,\" tutur David Blatt, head coach Cavaliers  seperti dilansir ESPN. Meski begitu, harus diakui pemain kelahiran Maryborough, Victoria, Australia ini masih punya kelemahan sebagai scorer tim. Selama seri reguler lalu dia hanya mengemas rata-rata 4,8 poin per game dan 3,0 assist per game. Presentase tembakan tiga angkanya juga tidak terlalu wah dengan 40,7 persen. Meski, di playoff permainannya sedikit meningkat dengan torehan rata-rata 7,2 poin per game dan 2,7 assist per game. Kehadiran Williams di roster Cavaliers musim depan tentu membuat Delly harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan minutes play lebih baik. (irr)

Tags :
Kategori :

Terkait