3 Katering Terlaris Versi Radar Cirebon

Rabu 04-01-2012,02:09 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Sanggup Layani Ribuan Porsi Bisnis makanan dalam bentuk usaha katering ternyata cukup menggiurkan. Bisnis ini mampu meraup omzet hingga puluhan juta rupiah dalam sehari. Menilik bisnis katering, berikut 3 katering terlaris di kota Cirebon versi Radar Cirebon. SELALU menjaga kualitas dan ketepatan waktu, katering Ibu Hj Udin dilirik event organizer kota-kota besar. Dalam kondisi ramai, omzet yang didapat mencapai Rp50 juta. “Dalam kondisi ramai bisa mencapai Rp50 juta,” ujar Pengelola katering Ibu Hj Udin, Ismail, Selasa (3/1). Katering Ibu Hj Udin merupakan bisnis keluarga yang dikembangkan CV Fortune. Pada hari-hari biasa, penjualan 1000 dus dalam seminggu. Sedangkan pada momen ramai, penjualan mencapai 600 dus dalam sehari. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp13 ribu - Rp25 ribu, bergantung pemesanan. Beberapa instansi seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, balai pelatihan, bank, pabrik gula menjadi pelanggan katering ibu Hj Udin. Institusi pendidikan yakni Unswagati, Untag, IKMI STAIN, dan Geeta Shcool juga menjadi pelanggan setia. “Sempat mengalami penurunan pada tahun 2006 saat ibu wafat, tetapi kita terus mempertahankan eksistensi dengan menjaga rasa, mutu, dan kepuasan konsumen,” tuturnya. Pemesanan katering pada saat peresmian tol Kanci-Pejagan, diakui Ismail sebagai momen yang membuat katering Ibu Hj Udin semakin dikenal. Sebanyak 7000 dus dipesan dalam kegiatan tersebut. Dari momen tersebut katering dipercaya oleh berbagai event organizer luar kota. “Dari mulut ke mulut ya mba, baru-baru ini kita melayani pemesanan dari Rafi Film saat syuting di Cirebon,” ujar Neneng, putri Hj Udin yang meneruskan bisnis katering. Menjaga mutu, rasa dan kepuasan katering ibu Hj Udin dilengkapi dengan izin Dinas Kesehatan dan telah mengantongi izin MUI. Dijelaskan Neneng untuk mengantongi izin dari dinas kesehatan dan MUI tidak mudah, berbagai jenis makanan dites terlebih dahulu. “Dites dulu, dan dalam periode tertentu selalu dilakukan pengecekan,” tuturnya. Katering berikutnya yang menjadi pilihan masyarakat Cirebon yakni Dahlia Katering. Pengelola Dahlia Katering, Ruddy Ariyatman mengaku selalu ada order setiap harinya, baik itu lunch box, snack boks, nasi kotak atau prasmanan. “Alhamdulillah ya mba sejauh ini sih setiap hari selalu ada order, entah itu snack box ataupun nasi kotak,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya di daerah Sutomo, kemarin. Kebanyakan, yang menggunakan jasanya adalah perusahaan. “Sekarang ini lebih fokus ke wedding ya, jadi lebih ke masyarakat luas. Tapi ke instansi ataupun perusahaan juga masih bisa. Ya sampai sekarang, alhamdulillah lancar,” tuturnya seraya menjelaskan bisnis katering adalah bisnis keluarga. Urusan omzet, ia mengaku dalam satu bulan, untuk wedding saja, Dahlia Katering bisa mendapatkan Rp150 juta hingga Rp300 juta. Ruddy juga menambahkan kalau Dahlia Katering mampu menyajikan hingga 4000 porsi. “Sejauh ini masih 4000 porsi. Kalau satu acara sudah pesan 4000 porsi, ya kita tidak menerima lagi, tapi kalau ada di dua tempat dan kalau di total porsinya masih sekitar 4000, kami sanggup. Maksimal setidaknya 4000 porsi itu dibagi menjadi tiga tempat acara,” jelasnya. Untuk menu, lanjut dia, ada tiga menu yang biasanya difavoritkan oleh masyarakat. Yaitu, sapi lada hitam, chicken gordon bleau dan, salad Dahlia. Ruddy menambahkan, karena dirinya membuka bisnis jasa, maka dari itu pelayanan selalu diutamakan. Dirinya pun membagi 18 pegawainya menjadi 4 divisi yaitu divisi pelayanan, masak, clearing, dan peralatan. “Kan tidak mungkin kalau hanya beberapa orang mengerjakan banyak hal. Nanti yang ada malah pelayanan pada masyarakat jadi tidak maksimal,” ujarnya. Selain Dahlia, katering lain yang juga dilirik oleh masyarakat Cirebon adalah Teratai Katering. Tidak jarang, teratai katering menyiapkan makanan untuk acara pernikahan, rapat dan lain-lain. Salah satu warga Drajat, Nengsih, mengaku saat tempat usahanya melakukan pertemuan atau mengadakan suatu acara, biasanya menggunakan jasa Teratai Katering. “Dapat rekomendasi dari teman, katanya di situ saja,” tutur pegawai swasta ini. (sri wahyu ningsih/ida ayu komang)

Tags :
Kategori :

Terkait