Terkait Pembangunan Waduk Cileuweung di Cibeureum CIBEUREUM- Rencana Pemkab Kuningan membangun waduk Cileuweung yang berlokasi di Kecamatan Cibeureum, rupanya tidak berjalan mulus. Warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum yang rumahnya bakal tergenang air waduk mempertanyakan keseriusan pemerintah menyiapkan lahan relokasi bagi warga. Pasalnya, hingga saat ini warga belum mendapatkan lokasi yang pasti menyangkut lahan bagi tempat tinggal tinggal yang baru. Kabarnya, pemkab berencana merelokasi warga yang terkena pembangunan waduk ke lokasi baru di Sumurwiru. Tokoh masyarakat Kawungsari yang mengaku bernama Kusmawan mempersoalkan keseriusan tim pembebasan lahan dan pemkab dalam melakukan sosialisasi pembangunan waduk Cileuweung. Sebab hingga hari ini, masyarakat di desanya belum pernah diberi arahan atau sosialisasi. Akibat minimnya informasi yang diperoleh warga, banyak yang tidak tahu akan ditempatkan kemana setelah rumah dan lahan pertaniannya tergenang air waduk. Kusmawan menuntut agar pemerintah dan tim pembebasan lahan transparan menyangkut penentuan tempat relokasi, dan juga ganti rugi yang akan diperoleh warga. \"Sejak rencana pembangunan waduk disuarakan pemerintah, kami sama sekali belum pernah diajak bicara. Padahal yang akan merasakan dampak langsung pembangunan waduk adalah warga di beberapa desa yang menjadi area pembangunan terutama masyarakat Kawungsari. Antara lain kami akan kehilangan rumah, lahan pertanian dan harta lainnya. Apalagi masyarakat Kawungsari yang jumlahnya sekitar 700 kepala keluarga harus bedol desa ke tempat lain akibat pembangunan waduk. Pemerintah seharusnya lebih serius menyosialisasikan pembangunan waduk,\" tandas Kusmawan, kemarin (13/9). Warga Kawungsari sendiri, sambung Kusmawan, mulai resah lantaran proyek pembangunan waduk sudah dimulai. Rekanan sudah mendirikan bangunan di desanya, sementara warga belum ada kepastian kemana akan direlokasi. \"Jujur, kami sudah mulai waswas karena pembangunan waduk sudah dimulai oleh pemerintah. Buktinya rekanan sudah mendirikan bangunan. Sedangkan proses ganti rugi oleh pemerintah belum sepenuhnya rampung. Termasuk juga janji pemerintah menyiapkan lahan baru untuk tempat relokasi. Yang kami dengar sih tempat relokasinya di Sumurwiru, tapi sebelahmananya kami tidak tahu,\" ketusnya. Menurut Kusmawan, seharusnya pemerintah bijak karena yang akan menjadi korbannya adalah masyarakatnya sendiri. Jangan sampai pembangunan waduk malah akhirnya menyengsarakan masyarakat. \"Yang kami tuntut adalah proses sosialisasi yang terkesan tidak serius, dimana warga belum semuanya memperoleh ganti rugi. Kemudian janji pemerintah menyiapkan lahan relokasi yang juga belum disosialisasikan. Ingat, seluruh penduduk Kawungsari harus meninggalkan tanah kelahirannya dan pindah ke lokasi baru akibat pembangunan waduk. Belum lagi masyarakat dari desa lainnya,\" tegas dia. Terpisah, ketua tim pembebasan lahan Waduk Cileuweung H Suraja SE MSi membantah jika pemerintah tidak melakukan sosialisasi. Sejak pra pembangunan, pemerintah sudah gencar menggelar sosialisasi termasuk ke desa-desa yang menjadi lokasi pembangunan. \"Sebetulnya berbagai tahapan sosialisasi sudah dilakukan pemerintah. Kalau ada yang beranggapan belum tersentuh sosialisasi, mungkin saja. Selain dari kabupaten, sosialisasi juga melibatkan kecamatan dan desa. Yang pasti pemerintah sudah bergerak ke lapangan sejak awal,\" jawab pejabat yang menduduki kursi Asda 1 Setda Kuningan tersebut. Ketika ditanya tuntutan tempat relokasi bagi warga Kawungsari, Suraja mengungkapkan akan segera dilaksanakan sosialisasi terkait tempat baru. \"Sosialisasi soal relokasi bagi warga yang rumah dan lahannya tergenang sudah dilakukan, dan warga sendiri memahaminya. Mereka juga sudah tahu dimana akan ditempatkan. Kami kira sudah tidak ada masalah krusial. Tapi agar tidak ada salah paham, kami akan segera turun ke lapangan. Rencana relokasi sudah ada, tinggal tunggu dana yang belum dianggarkan,\" ungkap dia. (ags)
Warga Tuntut Kepastian Relokasi
Minggu 02-08-2015,12:40 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :