Rencana Digelar Akhir Agustus
KEJAKSAN - Mutasi perdana Drs H Nasrudin Azis SH sebagai walikota, dipastikan mengisi empat kursi kosong eselon IV (empat) dan satu kursi kosong eselon III (tiga). Selain itu, rotasi atau perputaran jabatan pasti terjadi. Bahkan, rotasi terbuka kemungkinan sampai menyentuh level eselon II (dua).
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Drs H Asep Dedi MSi mengatakan, selama ini, pemerintahan di Kota Cirebon tetap berjalan sebagaimana mestinya. Namun, ada beberapa pejabat yang kosong karena berbagai alasan, di antaranya meninggal dan berpindah tugas. Kursi kosong yang tersedia saat ini, lanjutnya, ada untuk jabatan kepala Bidang Perekonomian Bappeda yang ditinggalkan Andi Yuliarmiangsah AP MSi. Perempuan yang akrab disapa Yuli itu pindah tugas ke Kementerian Dalam Negeri RI. “Itu untuk kursi pejabat eselon tiga. Kalau eselon empat ada empat kursi kosong,” terangnya.
Empat kursi kosong eselon empat itu tiga di antaranya untuk posisi IVa yang tersebar di berbagai SKPD. Mulai dari sekretariat daerah hingga kelurahan. Sementara itu, kata Asep Dedi, untuk eselon dua belum ada kursi kosong. Sedangkan, para pejabat setingkat kepala dinas baru akan pensiun pada tahun 2017 nanti. Sehingga, dipastikan tidak ada pengisian kursi jabatan eselon dua. Hanya saja, untuk rotasi pejabat eselon dua, Asep Dedi membuka peluang tersebut. “Kemungkinan eselon dua dirotasi ada. Kita akan lakukan sesuai data. Kalau terlalu lama menempati satu jabatan akan jenuh. Pejabat seperti itu perlu kita rotasi,” bebernya.
Setelah mengisi kursi kosong pada mutasi yang akan diharapkan sudah digelar pada akhir Agustus ini, tahun 2016 akan kembali digelar mutasi. Pasalnya, ujar pria berkacamata itu, ada beberapa pejabat eselon tiga dan empat yang akan pensiun tahun depan. Sementara, gelombang besar promosi dan rotasi akan dilakukan pada tahun 2017. Saat itu, puluhan pejabat eselon dua, tiga dan empat dipastikan pensiun. Dia menegaskan, semangat mutasi kali ini untuk mengisi kursi jabatan yang kosong dan harus segera diisi.
Selain itu, tim yang dipimpinnya akan memberikan masukan secara objektif dan komprehensif kepada walikota. Sebab, walikota telah menyerahkan sepenuhnya proses penentuan nama dan sebagainya kepada tim seleksi kinerja pegawai. Terkait subjektivitas walikota dalam menentukan nama-nama pejabat yang akan promosi atau rotasi, Asep Dedi meyakinkan hal itu akan terminimalisasi. Sebab, nama yang diajukan tim berdasarkan kinerja, prestasi, dan penilaian kompetensi. “Kita ingin menempatkan pejabat sesuai pada tempatnya. Agar pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat berjalan baik,” tukasnya.
Kepala BK-Diklat Kota Cirebon, H Anwar Sanusi SPd MSi mengatakan, jumlah kekosongan kursi pejabat eselon tiga dan empat ada lima orang. Namun, hitungan mutasi tidak sederhana. Sebab, untuk sampai pada satu jabatan saja, diperlukan beberapa nama dan akan mengubah formasi yang ada. Dalam hal ini, Anwar Sanusi telah menerima perintah dari walikota dan sekda terkait akan digelarnya mutasi. “Kami diperintahkan mempersiapkan berkas dan nama-nama untuk diajukan dalam proses mutasi pada Agustus ini,” ucapnya kepada Radar, Senin (3/8).
Dengan terisinya kursi eselon tiga dan empat pada mutasi nanti, akan berpengaruh pada yang lain. Karena itu, Anwar memastikan ada rotasi atau perpindahan jabatan dalam mutasi Agustus ini. Sedangkan, untuk rotasi pejabat setingkat eselon dua, dia belum mendapatkan instruksi resmi dari sekda. “Untuk rotasi pejabat eselon dua ada atau tidak, saya menunggu perintah dari sekda,” ujarnya. Sementara, rotasi untuk pejabat eselon tiga dan empat, Anwar meyakinkan akan dilakukan untuk beberapa jabatan. (ysf)