Si Bongsor N219 Siap Terbang 2016

Sabtu 08-08-2015,09:23 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA - Industri dirgantara nasional siap-siap menggeliat lagi. Tepatnya saat akhir tahun ini pesawat N219 ditargetkan keluar hanggar perdana (roll-out). Setelah itu, pesawat berjenis ringan tapi berbadan bongsor ini siap uji terbang Mei 2016 nanti. Replika pesawat berkapasitas 19 orang ini menarik perhatian pengunjung pameran Ritech Expo di Senayan kemarin. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Muhammad Nasir juga menyempatkan lihat replika pesawat yang dipajang booth pameran milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu. Nasir mengatakan N219 ini dikhususkan untuk mengatasi masalah transportasi di wilayah khusus (remote area). “Contohnya di pulau-pulau kecil yang terpisah lautan,” katanya. Nasir mengatakan pemerintah akan mendorong dan mengawal proyek ini supaya sesuai target. Yakni mulai melakukan ujia kelayakan terbang tahun depan. Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa Lapan Rika Andiarti mengatakan, proyek pembuatan N219 itu dimulai sejak 2011 lalu. Saat ini sekitar 80 persen komponen sudah komplit. Meskipun wujudnya masih terpisah-pisah alias belum utuh menjadi unit pesawat. Dia mengatakan anggaran untuk riset, pembuatan, hingga pengadaan komponen pesawat N219 mencapai Rp450 miliar. Anggaran ini termasuk untuk keperluan ujia kelayakan terbang. Rika mengatakan pesawat kerjasama antara Lapan dan PT Dirgantara Indonesia (DI) ini dijadwalkan mulai uji kelayakan terbang pada Mei tahun depan. “Uji kelayakan terbang itu berkali-kali untuk mengejar target durasi jam terbang,” kata dia.  Uji terbang ini dilakukan sampai mendapatkan sertifikat layak terbang oleh Kementerian Perhubungan. Untuk bisa diproduksi massal dan digunakan mengangkut penumpang, pesawat N219 harus mendapatkan sertifikat Basis CASR 23. Rika mengatakan dari ketentuan sertifikasi itu, pesawat N219 masuk kategori pesawat ringan. “Meski ringan, pesawat ini badannya bongsor,” katanya. Selain mengerjakan pesawat N219 itu, Lapan dan PT DI juga sedang menyusun pembuatan dua pesawat lainnya. Yakni pesawat N245 yang ditarget rampung 2017 dan pesawat N270 ditarget beres 2022. (wan)

Tags :
Kategori :

Terkait