Kuningan Sudah Layak Punya Pasar Sapi

Selasa 11-08-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

TINGGINYA konsumsi daging sapi, ditambah juga banyak peternak sapi, seharusnya peluang seperti ini bisa ditangkap Pemkab Kuningan dengan membuat pasar khusus sapi. Tapi sayangnya, hingga saat ini belum ada reaksi dan realisasi. Padahal, dari informasi yang Radar terima, pemerintah siap membantu Kuningan asalkan menyediakan lahan. Kendala lahan lah yang menyebabkan pasar sapi tidak terwujud. “Kita yang mengajukan. Hanya, syaratnya pemda yang harus menyiapkan, yaitu lahannya. Pemerintah pusat tidak membiayai pengadaan lahan, hanya memfasilitasi sarana dan prasarananya atau menyediakan bangunan dan kelengkapannya,” ucap Kadistanakan Kuningan, Ir Hj Triastami melaui Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat, Suhyana SP kepada Radar, kemarin (10/8). Diterangkannya, dua tahun  ke belakang, sebetulnya ada anggaran di APBN. Tapi dipending karena tidak ada lahannya di Kuningan. Kalau untuk lahan, kata dia, Disperindag sudah mengajukannya ke pemda. Hal ini diketahui ketika Distanakan konsultasi ke bagian perencanaan Disperindag. Menurutnya, Kuningan sudah layak memiliki pasar sapi agar penjual daging mudah berkomunikasi dan transaksi. Mereka tidak perlu jauh-jauh ke luar Kuningan, sedangkan stok sapi sudah tersedia di Kuningan. Saat ini, kata dia, Kuningan sudah surplus daging sapi. Ini  dibuktikan dengan adanya 25.390 ekor sapi. Jumlah ini belum ditambah sapi perah sebanyak 5.543 ekor. Mengenai terjadinya kelangkan daging sapai, Suhyana mengatakan, semoga hal ini menjadi pembelajaran bersama bahwa Kuningan perlu sapi. Peternak juga perlu modal sehingga hubungan baik tetap dijaga antara konsumen dan pedagang. Solusi pemerintah tentunya memfasilitasi kebutuhan keduanya. Di antaranya hadirnya pasar ternak. Terpisah, Kadisperindag Kuningan, Drs Agus Sadeli MPd menerangkan, mengenai lahan untuk pasar ternak, selama ini memang cukup sulit. Sebagai bukti, ketika pengadaan lahan untuk pasar kambing pun pihaknya kesulitan meski saat ini sudah tidak ada kendala. “Dulu ketika menyediakan lahan untuk pasar kambing, pemkab tidak memiliki lahan. Yang ada hanya lahan sawah. Sedangkan dalam Perda, lahan sawah dilarang dialihfungsikan,” ucapnya. Sementara itu, H Didi, perwakilan pedagang daging sapi mengaku, Kuningan belum layak adanya pasar sapi. Selain tidak ada lahan, juga harus ada konsumen pasti. Contohnya di Jawa Barat,  konsumen pasti hanya ada di Purwakarta. “Kalau di daerah Jawa, pasar sapi ramai karena konsumen selalu ramai. Saya sendiri memilih ke Jawa daripada sapi lokal karena banyak pilihan di sana,” ucapnya. (mus)

Tags :
Kategori :

Terkait