CIREBON - Api mengamuk di Pasar Sumber, Kabupaten Cirebon, kemarin (24/8). Tak ada yang bisa diselamatkan. Sebanyak 132 los, 129 lemprakan, dan 76 bangunan kios habis terbakar. Hingga beberapa waktu ke depan, tak akan ada aktivitas di pasar ini.
Api yang mulai membakar pasar sekitar pukul 15.30 itu memang cukup dahsyat. Tidak hanya para pedagang yang histeris, warga yang melintas pun ikut berteriak melihat amukan api. Hembusan angin siang kemarin yang kencang, ditambah bahan bangunan kios yang rata-rata terbuat dari papan, membuat api pun tidak bisa dikendalikan.
Armada yang diturunkan untuk memadamkan api pun tak kalah banyak. Kabupaten Cirebon harus menerjunkan 9 unit armada miliknya. Termasuk juga meminta bantuan 2 unit mobil damkar dari Kota Cirebon. Sejumlah tanki air dari PDAM pun difungsikan, termasuk juga water canon dari pihak Polres Cirebon. Pemadaman api sendiri berjalan tidak optimal lantaran mobil harus bolak-balik mengangkut air.
Salah satu rumah warga yang menempel dengan pasar nyaris ikut terbakar. Beruntung petugas pemadam kebakaran dan pihak kepolisian berhasil mengevakuasi pemilik rumah dan memadamkan api di sekitar pemukiman warga. Petugas pemadam kebakaran pun berhasil melakukan lokalisasi api sehingga api hanya berkobar di tengah pasar tanpa merembet ke bangunan lainnya.
Hingga tadi malam sekitar pukul 23.30 sisa-sisa api masih terlihat di lokasi kejadian. Tadi malam juga orang masih berbondong-bondong ingin melihat lokasi itu dari dekat. Pihak kepolisian dan petugas pemadam kebakaran masih siaga di pasar.
Lalu, dari mana sumber api? Data yang dihimpun Radar di lokasi kejadian, sumber api diduga berasal dari percikan api las. Kebetulan saat itu ada salah seorang pekerja bangunan yang sedang memperbaiki atap pasar. Percikan api dari las ini diduga menyambar kabel listrik hingga akhirnya menimbulkan sumber api.
Salah seorang pedagang, Nasikin, hanya bisa pasrah melihat lapaknya hangus terbakar. “Pasar sedang direhab. Ada yang sedang las. Kami pedagang sempat ribut dengan para pekerja, karena khawatir kenapa-napa. Kemungkinan dari las, akhirnya jadi kebakaran,” jelasnya kepada Radar.
Saat insiden terjadi, Nasikin mengaku sudah berada di rumah yang tidak jauh dari pasar. Tak lama, dirinya mendapatkan kabar dari sesama pedagang kalau tempat dirinya mencari nafkah hangus terbakar. “Tidak ada yang bisa diselamatkan. Saat datang sudah terbakar semua,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Erry Achmad Husaeri mengatakan seluruh lapak yang ada di Pasar Sumber hangus terbakar. Sebanyak 132 los, 129 lapak lemprakan dan 76 bangunan kios habis dilahap si jago merah. Namun hingga saat ini dia belum mengetahui penyebab insiden itu. “Masih simpang siur. Bisa dari listrik, bisa juga dari yang lain. Seluruhnya terbakar,” ujarnya.
Erry mengakui bila saat ini sedang ada perbaikan atap. Namun Erry tidak bisa memastikan apakah aktivitas las dalam perbaikan atap tersebut menjadi pemicu api. Kerugian yang dialami pun ditaksir miliaran rupiah.
“Memang ada atap yang dilas, tapi apakah kebakaran ini dari las atau dari listrik, kita belum tahu. Memang ada perbaikan minggu-minggu ini tapi informasinya masih belum jelas,” bebernya. (kmg)