PASAR Sumber dianggap sudah tak memungkinkan lagi untuk aktivitas jual beli masyarakat. Hal ini diakui Kepala Disperindag Kabupaten Cirebon H Erry Achmad Husaeri SH MM. Sejak dibangun pada tahun 2000, ada lonjakan pedagang yang signifikan. Dari hanya sekitar 300 sampai 450 pedagang, kini jumlahnya tambah banyak. Bahkan sekarang banyak pedagang sampai harus memakan bahu jalan. “Ini sudah overload (kelebihan daya tampung). Apalagi Pasar Sumber itu dikelilingi jalan. Karena semakin banyak pedagang, sehingga akses jalan yang mengelilingi pasar dipenuhi pedagang,” ujarnya. Maka, sambungnya, ke depan Pasar Sumber bisa direlokasi ke tempat yang lebih luas. Berdasarkan pengalaman, kata Erry, setiap tahun pasar akan terus berkembang. Oleh karena itu, setiap kali pembangunan, harus menyediakan lahan lebih antara 20 sampai 30 persen. “Tapi, saya belum bisa memutuskan apakah akan direlokasi atau tidak,” bebernya kepada Radar, kemarin. Sementara, Plh Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon, Ahmad Sobana, belum bisa berkomentar mengenai rencana pembangunan Pasar Sumber. Pasalnya, belum ada rapat koordinasi dengan dinas terkait, khususnya dengan Disperindag Kabupaten Cirebon. “Ya kita menunggu data dari Disperindag saja,” singkatnya. Terkait keberadaan hydrant, ke depan DCKTR akan membangun hydrant di dekat pasar-pasar tradisional sebagai upaya mempercepat pemadaman api apabila terjadi kebakaran. “Tahun depan kita akan alokasikan,” tandas Ahmad Sobana. (jun)
Pasar Sudah Overload, Tak Memungkinkan untuk Jualan
Rabu 26-08-2015,09:15 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :