Tiga Kelas SDN Cikidang II Ambruk

Selasa 01-09-2015,17:28 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Diduga Akibat Konstruksi Pondasi Asal-asalan MAJALENGKA - Tiga ruangan kelas di SDN Cikidang II Kecamatan Bantarujeg telah diperbaiki tahun 2011 lalu, namun diduga akibat konstruksi bangunan kurang kokoh sehingga tiga ruangan kelas tersebut ambruk Senin (31/8) sekitar pukul 14.00. Camat Bantarujeg Ading Madudin SSos MM didampingi Kapolsek AKP Wawan Sukwana SH, Kepala UPTD Pendidikan Drs H Apip Saripudin MM, dan Kepala Desa Cikidang Ade Rohidin mengatakan, ambruknya tiga ruangan kelas itu bukan karena lamanya usia bangunan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, dugaan ambruknya bangunan karena saat perbaikan tahun 2011 lalu konstruksi bangunan terkesan asal-asalan. Hal itu bisa terlihat jelas dari kerangka besi yang dipasang menumpang di atas pondasi lama, dan pemasangan sambungan kerangka besi antara yang satu dengan lainnya juga tidak terikat dengan kuat. Sedangkan pondasi bangunan sekolah tersebut merupakan tipe pondasi yang lama, yang hanya mengandalkan kekuatan bata merah. Kemungkinan bagian bawah pondasi kurang kokoh dan tidak kuat menahan beban berat di atasnya. Kalau saat perbaikan pondasi yang lama dibongkar dan dibangun kembali secara kokoh, besar kemungkinan bangunan sekolah tersebut akan mampu bertahan cukup lama. “Kami dari pihak pemerintah di tingkat kecamatan berharap siapapun nanti yang akan membangun kembali bangunan gedung SDN Cikidang II ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan jangan sampai asal-asalan. Sebab bangunan ini akan digunakan oleh peserta didik dan warga pendidik yang sudah tentu menyangkut keselamatan jiwa,” jelasnya kepada Radar kemarin. Hal senada dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, H Tatang Rahmat SH yang didampingi Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Wawan Sarwanto STMH. Ambruknya bangunan tersebut bukan karena pergerakan struktur tanah, tetapi diduga karena kesalahan saat membuat pondasi. “Jika dilihat dari posisinya, tiga ruangan tersebut letaknya di titik rawan yakni di sekitar tebing. Kejadian ini bukan bencana alam, melainkan karena faktor teknis konstruksi bangunan yang dikerjakan asal-asalan tanpa memikirkan kualitas. Menurut pandangan kami kalau nanti akan dibangun kembali, tidak di atas tanah bekas bangunan yang ambruk sekarang. Guna menjaga hal-hal yang tidak diharapkan, kami sarankan digeser ke lahan yang lain. Kalau tetap dipaksakan, kami khawatir kurang memungkinkan. Aplagi letak ketiga bangunan ruangan kelas tersebut berada di sekitar tanah tebing dan di bagian bawahnya terdapat aliran sungai,” ujar Tatang. Kepala SDN Cikidang II, Hj Engkun Sumartini SPd menuturkan, ambruknya bangunan tersebut bukan pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM). Dirinya tidak bisa membayangkan jika ambruknya bangunan tersebut saat KBM berlangsung. Untuk melaksanakan proses KBM, sejumlah siswa untuk sementara akan menumpang di gedung madrasah diniyah (MD) yang masih satu kompleks dengan SDN Cikidang II. “Yang lainnya akan mengikuti KBM dengan menggunakan ruangan perpustakaan sekolah, sambil menunggu bantuan pembangunan kembali tiga ruangan kelas tersebut. Kami sangat mengharapkan pemerintah agar segera member bantuan untuk membangun kembali tiga ruangan kelas ini,” pungkasnya. (har)

Tags :
Kategori :

Terkait