NPCI Tunggu Keajaiban Anggaran

Rabu 02-09-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Terancam Tak Dapat Bantuan Pemerintah Daerah CIREBON – Ketua Umum Natio­nal Paralympic Committe Indo­nesia (NPCI) Kabu­pa­ten Cirebon, Syahrudin menyam­bangi Kantor Disbudparpora, Selasa (1/9). Tujuannya adalah menemui Kepala Bidang Olahraga H Kabul Setiawan. Syahrudin ingin, Bidang Olahraga Disbudparpora memperjuangkan nasib organisasi dan atlet yang ada di bawah naungannya. Seperti diketahui sebelumnya, NPCI selaku induk organisasi olahraga penyandang cacat, telah terpisah dari KONI. Dampak­nya adalah, NPCI harus mampu mengelola atlet ya­ng ada di bawah naungannya seca­ra mandiri. Persoalannya, un­tuk mengelola atlet butuh ang­garan. Sedangkan NPCI, sela­ma bertahun-tahun “meng­gan­tung­kan hidupnya” dari ang­ga­ran yang disalurkan KONI. Syahrudin berharap, untuk tahun depan, kegiatan NPCI sudah bisa difasilitasi Disbudparpora dengan memanfaatkan anggaran dari APBD Kabupaten Cirebon. Sayang, harapan itu terasa sulit diwujudkan. Disbudparpora sepertinya tidak dapat berbuat banyak untuk NPCI. Sebab, Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) sudah dikunci. Menurut Kabul Setiawan, pembahasan anggaran saat ini sudah masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) berdasarkan KUAPPAS. Itu artinya, hampir mustahil Disbudparpora mendapatkan dana dari APBD Murni tahun 2016 untuk mengakomodir kegiatan NPCI. “Masih ada satu celah lagi melalui bantuan hibah dari pemerintah daerah,” kata Kabul. Kabul mengakui, kemungkinan NPCI mendapatkan dana hibah memang sangat tipis. “Kita harus memanfaatkan celah sekecil mungkin. Tidak ada salahnya mencoba. NPCI harus secepatnya membuat proposal untuk diajukan ke Bagian Kesra Pemkab Cirebon. Jika tidak bisa mendapatkan dana hibah, maka NPCI harus rela menunggu lebih lama untuk dapat anggaran dari APBD Perubahan 2016,” ujar Kabul. Syahrudin mengungkapkan bahwa NPCI tengah meren­canakan sebuah multievent olahraga. Dia berharap bisa melaksanakan Pekan Paralympic Kabupaten (Peparkab) Cirebon pada tahun 2016 mendatang. “Event tersebut adalah tero­bosan baru dari kami untuk memaksimalkan pembinaan atlet. Setelah pengurus pusat memutuskan independen, kami jadi kehilangan pegangan,” ujarnya. “Saya ingin, Disbudparpora melalui Bidang Olahraga ikut memikirkan persoalan yang kami hadapi. Sudah ada surat edaran dari pemerintah provinsi agar NPCI difasilitasi OPD yang menangani olahraga. Upaya saya ini, agar persoalan NPCI segera mendapat tanggapan dari pemerintah,” imbuh Syahrudin. Jika tidak ada anggaran, rencana NPCI melaksanakan Peparkab yang pertama di Kabupaten Cirebon tahun 2016 terancam batal. “Mudah-mudahan masih ada waktu. Saya akan segera menyusun proposal untuk mendapat bantuan dana hibah. Mudah-mudahan ada keajaiban. Jika tidak, terpaksa kami menunggu APBD Perubahan 2016,” pungkasnya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait