Indocement Belajar Kelola Kaliandra

Jumat 04-09-2015,09:01 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- PT Indocement Cirebon melakukan studi banding cara mengelola dan memanfaatkan pohon kaliandra merah. Selama ini, pohon yang buahnya berwarna merah itu mampu dikelola menjadi bahan bakar. Selain itu, pohon kaliandra merah memiliki manfaat lain. Di antaranya memperkuat kontur tanah agar tidak mudah longsor. General Manager (GM) PT Indocement Cirebon Budiono Hendranata mengatakan, areal yang ada di wilayah pabrik Indocement di Cirebon akan dimanfaatkan untuk mengembangbiakkan dan budidaya tanaman kaliandra merah. Karena itu, Indocement memutuskan melakukan studi banding ke pabrik pengolahan kaliandra merah di Kabupaten Majalengka yang merupakan milik Radar Cirebon Group. “Kami mendapatkan banyak informasi tentang kaliandra merah seusai studi banding ke PT Wood Pelet Kaliandra Merah Majalengka milik Radar Cirebon Group,” ujarnya didampingi General Affair PT Indocement Cirebon Anita Kusumawardhani. Seusai berkunjung dan berkeliling pabrik pengolahan kaliandra merah yang terletak di Desa Rawa, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Budiono mengaku mendapatkan pengetahuan baru tentang cara memanfaatkan pohon kaliandra merah. Mulai dari cara penanaman, pengolahan hingga menjadi bahan bakar alternatif. “Ke depan, kami akan mengembangkan kaliandra merah bekerja sama dengan perusahaan ini (PT Wood Pelet Kaliandra Merah),” ucapnya. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), HM Alwi Hamu. Pria asli Makasar itu mengatakan, program pemanfaatan pohon kaliandra merah menjadi salah satu alternatif bahan bakar, perlu didukung penuh. Di samping itu, keberadaan pabrik di pelosok Majalengka tersebut mampu membantu aktiivitas warga sekitar menjadi lebih baik. Hal ini, ujar Alwi Hamu, akan disampaikan kepada Wapres JK sebagai laporan informasi. “Ini langkah inovatif dan kreatif. Perlu dikembangkan dengan teknologi lebih modern,” ucapnya. Sementara CEO Radar Cirebon Group Yanto S Utomo menjelaskan, dari seluruh pohon kaliandra merah, semuanya bermanfaat. Hanya saja, untuk diubah menjadi bahan bakar alternatif, hanya batang pohon yang dimanfaatkan. Caranya, batang pohon kaliandra merah dipotong dan diproses hingga menjadi serbuk. Selanjutnya, serbuk dipadatkan dan menjadi bahan bakar seperti briket. “Kami bekerja sama dengan ahli pengolahan kaliandra merah dari Jogjakarta. Ini salah satu gerakan sosio­preuneur yang dikem­bang­kan,” terangnya. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait