Tiap Pembalap Bayar 20 Ribu sampai 25 Ribu

Senin 14-09-2015,13:35 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Koordinator lapangan (balapan motor) yang ditemui Radar di lokasi, Yuda (32), menolak bahwa balapan tersebut adalah balap liar. Menurut Yuda, gelaran tersebut adalah latihan dan khusus untuk para atlet yang punya klub. “Ini bukan balap liar, ini hanya latihan, kita juga safety. Semua yang turun wajib pakai kostum balap,” ujar pria yang mengaku warga Pamengkang, Kecamatan Mundu, itu. Namun, tambah Yuda, setiap pembalap yang turun memang dikenakan biaya dari mulai Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per pembalap. Uang itu, sambung Yudi, nanti dipergunakan untuk biaya keamanan, untuk warga sekitar, dan sisanya untuk hadiah yang menang. “Kita tidak ada judi, uang dari pendaftaran dan tiket sebagian kita berikan untuk warga sekitar sebagai kompensasi atas suara bising yang timbul,” katanya. Sementara itu, buntut dari penggerebekan balapan motor di kompleks Stadion Bima II Kota Cirebon, kemarin, polisi langsung mengamankan 6 orang dari lokasi kejadian. Dari 6 orang, empat pria berperan sebagai pembalap dan dua sebagai korlap (koordinator lapangan). Keenamnya masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Cirebon Kota (Ciko). Pemeriksaan polisi mengarah pada dugaan prkatik perjudian di lokasi balapan motor. “Indikasi ke arah sana (perjudian, red) masih didalami petugas kami. Kita mintai keterangan dulu dari penyelenggara dan pembalapnya. Karena berdasarkan informasi, ada taruhan dan si pemenang akan diberikan hadiah,”ujar Wakapolres Cirebon Kota Kompol Sharly Sollu SIK SH. Menariknya, dari ratusan sepeda motor yang diamankan, ada dua sepeda motor yang berpelat merah, yakni E 4324 A dan E 3227 A. Dua motor tersebut langsung dinaikkan ke atas mobil milik polisi dan dibawa dipisahkan dengan motor-motor lainnya. Terpisah, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon Drs Dana Kartiman mengatakan pihaknya tidak pernah sekalipun memberikan izin, apalagi memungut retribusi dari balapan itu. “Tidak pernah ada, dan tidak pernah koordinasi dengan kita,” tegasnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait