Manajemen PSMS Pastikan Tidak Ada Pembubaran Tim

Selasa 15-09-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA - PSMS Medan telah memastikan gelar juara turnamen Piala Kemerdekaan, Minggu (13/9) lalu. Itu setelah Ayam Kinantan -julukan PSMS- berhasil menumbangkan Persinga Ngawi dengan skor tipis 2-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya saat itu. Meski begitu, tim besutan Suharto A. D itu baru akan menggelar pesta sebenarnya dengan masyarakat Kota Medan, hari ini. Memang, setelah meraih juara, PSMS tidak langsung kembali ke Medan. Oleh manajemen, semua pemain dan oficial diberikan kesempatan untuk beristirahat penuh di hotel, Surabaya. \"Besok jam enam pagi (hari ini,Red) baru kami akan berangkat ke Medan. Jadi, baru akan ada pesta sebenarnya setelah kami tiba di sana,\" ujar Andry Mahyar, manajer PSMS. Dia lantas menjelaskan, saat ini sudah dibentuk panitia penyambutan gelar Piala Kemerdekaan yang baru diraih oleh para skuad Ayam Kinantan itu di Medan. Rencananya, gelar juara yang baru dipersembahkan oleh M Zamnur dan kawan kawan ini akan diarak keliling 12 kecamatan yang ada di Medan dengan titik start mulai dari Kualanamu. Menurut Mahyar, wajar bila antusias kota Medan bisa sedahsyat itu. Pasalnya, sembilan tahun terakhir, masyarakat Medan tidak pernah merasakan gelar juara dalam kompetisi atau turnamen apapun. Kali terakhir PSMS bisa meraih podium juara, yaitu pada Piala Bang Yos di Jakarta, 2007 lalu.\"Jadi, wajar bila ada penyambutan besar-besaran atas gelar yang baru kami raih ini,\" tegasnya. Nah, terkait masa depan tim, pria berusia 32 tahun ini menyatakan, mereka tetap akan mempertahankan seluruh skuad sembari menantikan kepastian bergulirnya kompetisi reguler dari Tim Transisi PSSI. \"Tapi, setelah sampai ke Medan, semua pemain akan diberikan kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga mereka. Nanti, seminggu kemudian baru tim latihan bersama lagi,\" jelasnya. Senada dengan Mahyar, salah satu gelandang PSMS, Asrul Risahondua mengatakan bahwa mereka sudah tidak biasa bersabar lebih lama lagi untuk mengikuti kompetisi jangka panjang. Dengan begitu, dia berharap, Tim Transisi PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola nasional saat ini bisa segera memberikan kepastian terkait kompetisi profesional untuk seluruh level kompetisi. \"Bukan hanya saya, tapi semangat untuk berlaga di kompetisi reguler ini juga terpancar dari mata setiap pemain,\" ucap pemain yang diganjar kartu merah pada pertandingan final tersebut.\" Jadi, kami berharap semangat pemain dan klub-klub yang ada ini harus bisa segera ditangkap,\" lanjur Asrul. (dik)

Tags :
Kategori :

Terkait