Gantian, Lino Kepret Rizal Ramli

Kamis 17-09-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Sebut Zaman Sudah Berubah, Pakai Kacamata, Jangan Spion  JAKARTA- Setelah nyaris dua mingggu tak ada kabar, kini giliran Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino buka suara soal Menko Maritim Rizal Ramli (RR). Lino mengkritik pedas aksi Rizal saat bertamu ke \"rumah\"nya tanpa permisi. Kunjungan tersebut dilakukan RR saat melakukan penghancuran beton akses kereta di Tanjung Priok minggu lalu. Lino yang ditemui di kompleks DPR/MPR mengatakan, aksi tersebut tidak pantas dicontoh. Apalagi dengan posisinya yang kini menjabat menteri. Karena, sebagai tuan rumah di sana pihaknya justru tak diundang. \"Tak ada diskusi dengan Pak Rizal Ramli. Datang ke rumah saya, hancurin beton saya tapi saya sendiri tidak diundang. Justru union JICT yang diundang. Seorang menteri tidak bisa begitu. Menteri kan wakilnya pemerintah,\" tuturnya. Padahal, menurutnya, pihaknya akan terbuka bila diajak duduk bersama untuk mengkomunikasikan hal ini. Niat baik itu dibuktikan olehnya dari keengganan dirinya muncul di media untuk menanggapi ketidakhadirannya saat itu. Dia mengatakan, telah menahan diri. Tapi sepertinya, Lino sudah tak tahan lagi terhadap kepretan RR yang terus ditujukan padanya. Dia pun angkat bicara terkait tuduhan-tuduhan yang dilontarkan padanya. Salah satunya soal penggunaan kekuasaan uang yang dilakukan Lino dengan memasang beberapa iklan di media massa dengan angka cukup fantastis. \"Saya bingung statemennya seperti itu. Yang jelas saya gak ada tujuan politik,\" kata dia. Dia menjelaskan, iklan itu bukan dikeluarkan oleh pihaknya untuk melawan RR seperti yang dituduhkan. Menurutnya, iklan dipasang sudah beberapa kali sebelum RR kembali menjabat menteri. Dalam iklan itu pun berisi kondisi pelabuhan untuk menarik investor investor. \"Orang datang ke Indonesia harus tahu investasinya bagaimana,\" tegas dia. Bukan hanya itu, Lino turut menyanggah pernyataan RR soal efektivitas kereta di pelabuhan. Menurutnya, itu salah. Sebab, jalur kereta kurang dari 300 Km. Sehingga, biaya angkut barang dengan kereta akan lebih mahal dari pada menggunakan truk. \"It\'s wrong, it\'s completely wrong. Jaman sudah berubah, makanya pakai kacamata biar maju ke depan, jangan spion,\" katanya. Tidak datang dengan kritikan saja, Lino juga membawa solusi untuk masalah biaya ini. Dia mengatakan, pihaknya tengah mengembangkan waterway dari Priok ke Cikarang. Perpindahan ini dilakukan dengan memanfaatkan kanal banjir yang sudah dikerjakan sejak lama. \"Ongkos bisa ditekan hingga 60 persen,\" ungkapnya. (mia)

Tags :
Kategori :

Terkait