1.024 Jamaah Indonesia Dievakuasi, Semua Barang Bawaan Habis Dilumat Api MAKKAH- Musim haji tahun ini harus dilewati dengan banyak cobaan. Belum usai duka tragedi jatuhnya crane di Masjidilharam, Kamis dini hari (17/9) sekitar pukul 00.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Kamis (17/9) pukul 04.00 WIB terjadi kebakaran di Hotel Sakkab Al Barakah, Aziziah, Makkah. Kebakaran menghanguskan seisi kamar 801 di lantai 8 hotel yang merupakan pemondokan jamaah haji Indonesia nomor 403. Khawatir jatuh korban, panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) memutuskan untuk mengevakuasi ribuan calon haji yang tinggal di hotel bintang empat itu. Sebagian pintu kamar yang terkunci dibuka secara paksa. Petugas sektor juga menghubungi pemadam kebakaran setempat. Polisi juga datang untuk mengatur lalu lintas di sekitar pemondokan itu. Diduga kuat api berasal dari rice cooker yang lupa dimatikan pada saat penghuni kamar melaksanakan umrah qudum (kedatangan). Tidak ada korban jiwa, namun seluruh barang bawaan milik jamaah yang tinggal di kamar itu habis terbakar. “Ada dua orang yang tinggal di dalam kamar itu,” ujar Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Jaetul Muchlis Bashir seperti dikutip dari situs Kementerian Agama, Kamis (17/9). Lantai 8 pemondokan 403 dihuni oleh jamaah dari Kediri yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) Surabaya (SUB) 61 yang datang ke Makkah pada Rabu (16/9). Jamaah dalam kloter ini melakukan umrah qudum atau kedatangan secara bertahap. Selain SUB 61, Hotel Sakkab Al Barakah juga dihuni oleh SOC 46, SOC 52, dan SUB 10. Muchlis menjelaskan, kebakaran terjadi ketika penghuni kamar tersebut sedang umrah qudum. Dia menduga penghuni kamar lupa mematikan rice cooker ketika berangkat umrah. “Rice cooker menyala, padahal umrah berjalan sampai dua jam. Ini tentu saja sangat ceroboh,” ujarnya lagi. Pemondokan 403 memiliki 10 lantai dengan kapasitas 1.024. Adapun yang sudah terisi adalah lantai 1 sampai 8. Untuk alasan keamanan, petugas sektor empat dan petugas pemadam kebakaran langsung mengevakuasi seluruh jamaah dari lantai 1 sampai lantai 8. “Tak sampai lima menit petugas kebakaran langsung datang,” kata Muchlis. Sementara itu, seluruh jamaah yang semula tinggal di Hotel Sakab dievakuasi ke Hotel Holiday Inn yang berada di seberang jalan. “Kami khawatir terjadi lagi korban (seperti musibah crane jatuh, red). Ada 1.024 jamaah di sini. Jangan karena satu orang, ribuan orang jadi celaka,” ujar Abdullah Qurays, pemilik hotel, dengan didampingi Idris, pekerja hotel, sebagai penerjemah. Abdullah kaget saat mengetahui bahwa penyebab kebakaran adalah rice cooker. Apalagi, setelah dia dan staf hotel memeriksa seluruh kamar, ditemukan 177 rice cooker yang dibawa CJH Indonesia ke hotel untuk menanak nasi. Diduga, jamaah Indonesia ramai-ramai masak nasi sendiri. Sebab, sejak dua hari lalu mereka tidak mendapat jatah makan. “Kami terpaksa melarang penggunaan penanak nasi lagi demi keselamatan yang lain,” tegas dia. Jamaah Indonesia baru bisa masuk ke kamar lagi jika dinas kebakaran menyatakan sudah aman. Jika melihat kegiatan pembersihan gedung, bisa jadi baru sekitar pukul 00.00 WAS atau 04.00 dini hari tadi jamaah bisa menempati kamarnya lagi. Namun, karena beberapa kamar di lantai 8 mengalami kerusakan parah, hanya jamaah yang tinggal di lantai 1-7 yang bisa kembali ke kamar. Sedangkan yang tinggal di lantai 8-9 dipindah ke hotel lain. Jawa Pos (Radar Cirebon Group) yang mendatangi hotel itu tadi malam menyaksikan ratusan calon haji hanya bisa duduk-duduk di lobi. Sebagian lagi berkumpul di luar hotel. Sedangkan jamaah perempuan tidur-tiduran di dekat posko kesehatan. Yang memprihatinkan, Sumiati, CJH korban robohnya crane seminggu lalu, juga terkena dampak kebakaran itu. Jamaah dari Solo tersebut terpaksa dibopong dari kamarnya karena tidak bisa berjalan. “Saya baru saja dari RS An Noor, istirahat sebentar, disuruh keluar lagi karena kebakaran,” kata CJH yang masih menggunakan kursi roda itu. Menurut dr Dodik Tri A., dokter jaga di hotel, sejak pagi ada 55 calon haji yang masuk klinik di hotel yang terbakar. “Kebanyakan (mengeluhkan, red) batuk dan pusing,” ujar Dodik. Hanya seorang yang terserang stroke. Tapi, penyebabnya bukan asap, melainkan bawaan (sebelumnya sudah sakit). Belajar dari insiden di Hotel Sakab, Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Jaetul Muchlis Bashir mengimbau jamaah tidak memasak lagi di hotel dengan menggunakan rice cooker atau pemanas air. “Jamaah sebaiknya membeli saja makanan yang ada di luar hotel,” ujarnya. Apalagi, sejak insiden kebakaran itu, pemilik hotel menyediakan nasi dan snack yang bisa dibeli oleh jamaah. (end/c11/kim)
Hotel Jamaah Terbakar
Jumat 18-09-2015,09:35 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :