Pantang Main Terburu-buru Lagi

Senin 21-09-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA - Arema Cronus punya basis pendukung berlimpah dalam sepak terjang mereka di sepak bola Indonesia. Dipercaya atau tidak, kondisi itu sanggup memberikan energy positif buat tim yang berjuluk Singo Edan. Tetapi terkadang, mereka malah terlihat main terburu dengan serangan sporadis. Seperti yang terlihat dalam laga leg pertama mereka menghadapi Bali United Pusam FC Sabtu malam lalu (19/9). Joko Susilo, pelatih Arema Cronus menekankan kepada pemainnya untuk tidak terjebak kembali dalam permainan yang terburu-buru tersebut. Apalagi, secara pengalaman dan komposisi pemain, skuad Singo Edan punya kualitas. Barisan lini depan yang diisi Samsul Arif, Cristian Gonzales, dan Lancine Kone sanggup memberikan warna berbeda dalam Piala Presiden yang mereka ikuti kali ini. Jangan lupakan para pemain pengganti semacam Sunarto, Dendy Santoso, dan Arif Suyono, mereka bisa menjadi solusi jika ketiga penyerang utama mengalami kesulitan dalam mencetak gol. Selanjutnya, menjalani leg kedua di Bali nanti, Joko menganggap bahwa timnya akan menerapkan gaya bermain yang sama seperti saat main di Stadion Kanjuruhan. “Hanya pemain harus lebih sabar dalam menyerang,” sebutnya. Atas permainan timnya nanti, Samsul Arif menyatakan bahwa sejumlah evaluasi pun sudah diterima skuadnya. Mantan penyerang Persela Lamongan dan Persibo Bojonegoro itu akan berusaha keras menerapkan instruksi dari dari tim pelatih. “Kami sudah diberi tahu, jangan lagi memaksa sekadar crossing atau maksa cutback dengan penetrasi individu,”  terangnya. Tetapi, sesekali harus dijalankan untuk membuat permainan Singo Edan lebih dinamis. Seperti yang ditunjukkan Samsul kala mencetak gol kedua buat timnya. Kondisi tersebut terlihat lebih segar dalam membuat permainan Arema tidak lagi mudah terdeteksi pemain tim lawan. Untuk lini tengah, Joko melihat tanpa adanya Ahmad Bustomi membuat warna permainan Arema berubah. Hanya saja, dia memang tidak menitik beratkan adanya  skema sama saat menurunkan gelandang yang ada. Malah, dia berharap skuadnya lebih berani menekan via para petarung mereka di lini tengah. Misalnya Juan Revi Auriqto, Gede Sukadana ataupun Hendro Siswanto. “Pressing ketat memang harus dijalankan saat melawan skuad muda Bali United,” sebutnya. Penyesuaian siapapun gelandang yang akan dipercaya mengisi lini tengah Arema Cronus tentu harus bisa bekerja maksimal. “Sebelumnya pemain menerapkan pressing ketat yang bagus, itu akan kami ulangi saat bertandang ke Bali,” bebernya. (nap/ko)

Tags :
Kategori :

Terkait