DPSDAP Tidak Cepat Tanggap

Pintu Air Cigong Rusak Dibiarkan CIREBON – Masyarakat Desa Balad menilai kinerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Cirebon buruk. DPSDAP dianggap tidak cepat tanggap karena tak kunjung memperbaiki pintu air Cigong yang rusak. Padahal, pintu air tersebut sudah rusak berlangsung selama dua tahun. Akibatnya, para petani, pengusaha industri batu alam dan pemilik kolam kerap kali bersitegang saat membutuhkan air. Salah seorang warga, Aladi menilai, DPSDAP tidak becus mengurusi perairan di Kabupaten Cirebon. Ia pun meminta Kepala DPSDAP diganti agar pengelolaan tata gilir air di Kabupaten Cirebon lebih baik. “Pintu air rusak didiamkan saja. Petugas pengairan hanya datang sewaktu-waktu. Itu pun kalau ada perbaikan. Perbaikannya juga hanya berupa pengecatan saja terhadap besi pengatur pintu air. Ini kan jelas kalau yang bersangkutan tidak mampu menjadi Kepala PSDAP dan harus diganti,” katanya, Kamis (1/10). Tidak berfungsinya pintu air Cigong ini membuat masyarakat kerepotan ketika membutuhkan air. Saat masyarakat membutuhkan air untuk mengairi sawah dan kolam, pintu air tidak bisa dinaikan. Bahkan, tak jarang antar petani maupun pemilik kolam dan pengusaha batu alam adu mulut. “Pintu air itu untuk mengairi irigasi yang selama ini mengairi persawahan dan kolam di Desa Balad dan Desa Kepunduan, dan air itu kembali keluar ke Sungai Jamblang,” katanya. Warga lainnya, Manan (40) juga mengaku, ketidakadaan alat untuk memutar pintu air membuat masyarakat kesulitan meningkatkan debit air ke irigasi yang melintasi Desa Dukupuntang dan Desa Balad. “Petani harus membendung saluran air di bendungan tersebut dengan batang pisang agar air bisa naik,” jelasnya. Ia berharap,  DPSDAP bisa cepat tanggap dalam menangani keluhan masyarakat. Karena, ketiadaan air ini bisa memicu perselisihan antarwarga. “Saya berharap dinas terkait bisa cepat tanggap menangani keluhan masyarakat kecil agar tidak ada keributan di antara kami,” harapnya. (arn)