Terkait Dugaan Praktik Maksiat di DPRD KUNINGAN – Selaku Wakil Bupati, H Acep Purnama MH diminta supaya tidak diam dalam menyikapi isu dugaan praktik maksiat di Gedung DPRD. Sebab, orang kedua di Kota Kuda itu termasuk salah satu figur pemimpin yang menghadiri hiburan live music pada malam peringatan HUT RI lalu. Pernyataan ini dilontarkan Koordinator Ancar (Aliansi Nasional Cendikiawan Akar Rumput), Tunggul Naibaho, kemarin (2/10). Menurut dia, kebenaran fakta peristiwa tersebut harus diungkap. Badan Kehormatan (BK) DPRD tidak punya otoritas untuk memvonis benar atau tidaknya fakta peristiwa. “Kalau sudah terbukti benar atau tidak, baru menjadi wewenang BK untuk menindaklanjuti sesuai dengan kode etik. Sekarang kan belum sampai pada benar atau tidaknya. Buktikan dong, kasihan anggota dewan lain yang tidak tahu apa-apa,” tandas Tunggul. Dalam mencari kebenaran fakta peristiwa, kata dia, dibutuhkan tim investigasi yang berasal dari rakyat. Siapa saja rakyat dan aktivis Kuningan yang peduli dan memiliki keberanian untuk itu, dipersilakan membentuk tim investigasi. Karena menurutnya, ini sudah merupakan persoalan integritas moral. “Kemudian, siapapun pejabat yang mengetahui kejadian itu mempunyai tanggung jawab moral untuk mengungkap kasus ini ke publik. Termasuk Acep Purnama yang terbukti menghadiri acara tersebut, meskipun belum terbukti ikut minum minuman beralkohol,” kata dia. Karena kalau didiamkan, sambungnya, maka sisa masa tugas anggota dewan tiga atau empat tahun ke depan, tidak akan lagi direspek oleh mitra kerjanya. Oleh rakyat pun tidak akan dianggap lagi. Hal ini harus disadari sehingga siapapun yang mengetahui peristiwa tersebut perlu proaktif untuk memberikan klarifikasi. Kalaupun BK berinisiatif untuk melakukan investigasi, sambung Tunggul, itu lebih baik. Hanya saja, jangan sampai menghalangi tim investigasi bentukan rakyat dalam mencari kebenaran faktual. Namun semuanya itu dikembalikan lagi kepada kepedulian dan keberanian rakyat dan aktivis Kuningan. “Karena gedung dewan itu rumah rakyat kok. Milik rakyat. Sama saja begini, saya datang ke rumah si A, lalu saya minum dan joget-joget di rumah tersebut. Kan nggak ada etikanya. Kalau mau begitu, ya silakan di rumahnya sendiri atau di tempat lain yang layak. DPRD itu rumah rakyat loh,” ketusnya. Acep Purnama saat dicoba dikonfirmasi Radar via SMS, belum memberikan respons. Dari keterangan yang diperoleh, dia termasuk salah seorang petinggi eksekutif yang menghadiri hiburan live music di ruang paripurna. Selain Acep, ada juga Ketua DPRD, Rana Suparman SSos dan Sekretaris DPRD, H Suraja SE MSi. Para wakil rakyat yang hadir dari partai nasionalis, bukan hanya dari PDIP. Namun ada juga dari Partai Demokrat, PKB dan PKS. Dari PKS sudah diklarifikasi oleh Rudi Oang Ramdani. Sedangkan dari PKB, H Ujang Kosasih MSi kebetulan sedang mengikuti studi banding ke Pekalongan. Saat dikonfirmasi Radar pun, dirinya belum merespons. Sementara dari informasi yang didapatkan, Ujang Kosasih selaku ketua fraksi PKB sekaligus ketua DPC PKB, menghadiri acara hiburan tersebut bersama politisi PKB lain, Aripudin SP. Dari Gerindra tidak ada yang datang lantaran ada kegiatan partai di pusat. Begitu pula dari Partai Nasdem, ketiganya berhalangan hadir. “Kebetulan kami pada waktu itu menghadiri acara halalbihalal DPW Nasdem di Bandung. Jadi kami bertiga terhindar dari isu aib,” ujar salah seorang politisi Nasdem, H Eka Sugiarto. Sama dengan tiga wakil rakyat asal PPP yang merupakan satu-satunya partai berazas Islam, tidak ada keterangan yang menunjukkan mereka menghadiri. Beda dengan Partai Demokrat, muncul keterangan ada wakil rakyat dari partai tersebut yang hadir. Namun siapa orangnya belum diketahui. Sebab, ketua fraksinya, Drs H Toto Hartono membantah jika dirinya menghadiri hiburan pada malam agustusan itu. “Kalau saya kebetulan tidak datang karena ada keperluan,” jawab Toto santai. (ded)
Acep Diminta Bertindak
Sabtu 03-10-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :