CHICAGO - Chicago Bulls benar-benar memulai era baru di bawah nahkoda anyar Fred Hoiberg. Jimmy Butler dkk tampil fresh dengan memperagakan permainan yang sangat offensif di laga preseason pertamanya di United Center, Chicago kemarin. Di hadapan 21.199 fans, Bulls mengalahkan Milwaukee Bucks 105-95. Bulls tampil tanpa dua bintang utama yakni Derrick Rose dan Pau Gasol kemarin. Rose masih harus istirahat akibat cedera retak tulang wajah yang dia alami. Sementara Gasol masih menikmati liburan tambahan usai membawa Spanyol menjadi jawara EuroBasket 2015. Namun begitu, Bulls tak juga kendor. Aura offensive yang diusung Hoiberg langsung terasa. Di laga itu, punggawa Bulls memborbardir keranjang Bucks dengan membuat 39 kali percobaan tembakan 3-point (13-39). Bukan hanya itu, mereka juga membuat 99 kali field goal attempt (33-99). Menyerang total. Hoiberg sendiri mengakui, instruksi pertamanya kepada para pemain adalah menikmati pertandingan dan melakukan tembakan sebanyak mungkin ke keranjang lawan. “Jika mereka bebas dan punya posisi bagus, ya lakukan saja,” ucapnya sambil tersenyum kepada ESPN. Suasana game Bulls benar-benar berubah. Tidak ada lagi pelatih yang terus berteriak-teriak kepada pemain yang sedang turun di lapangan seperti yang kerap dilakukan Tom Thibodeau lima tahun terakhir. Hoiberg hanya duduk tenang disamping lapangan. Dia memberikan kebebasan penuh kepada pemain mengembangkan permainan. Terutama saat offense. “Ya, Kamu punya kebebasan menembak kapanpun dalam posisi terbuka sekarang,” ucap Butler dikutip Associated Press. “Tidak ada yang marah sekarang. Bahkan, jika kamu melakukan tembakan yang buruk. Kamu hanya perlu kembali menghentikan bola dan mencoba menembak lagi,” tambah small forward/shooting guard 26 tahun tersebut. Bersama small forward, Doug McDermott, Butler menjadi pemain paling tokcer untuk Bulls. Kemarin keduanya sama-sama mencetak 23 poin. Butlet menyempurnakan itu dengan tambahan 6 assist dan 3 rebound. Sementara McDermott 5 rebound dan 2 steal. “Ini adalah ledakan,” ucap McDermott mengomentari sistem baru yang diusung Hoiberg. Small forward 23 tahun tersebut menyebut Hoiberg membuat semua pemain menikmati pertandingan. “Dia tidak akan menarikmu keluar karena kamu melakukan tembakan buruk. Ini salah satu instruksinya, membiarkanmu menikmati permainan,” tambahnya. Dengan sistem kepelatihan kaku ala coach Thib, Bulls selalu finish lima besar wilayah timur lima tahun terakhir. Tidak sabar rasanya melihat hasil dari sistem baru bernuansa “freedom” ala Hoiberg ini bekerja untuk Bulls musim ini. Lebih baik-kah? Mari kita perhatikan sama-sama. (irr)
Selamat Datang di Era Hoiberg
Kamis 08-10-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :