Penataan Pasar Kanoman Tes Kekompakan

Kamis 08-10-2015,13:52 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

KESAMBI - Penataan Pasar Kanoman memasuki tahap akhir. SKPD terkait menggelar rapat finalisasi di kantor Bappeda, Rabu malam (7/10). Rapat tersebut dipimpin Walikota Drs Nasrudin Azis SH. Hadir Sekretaris Daerah Drs Asep Dedi MSi dan perwakilan pedagang Pasar Kanoman. Rapat yang dimulai pukul 20.00 itu berjalan mengalir. Saling diskusi dan penyampaian pendapat menjadi pemandangan sepanjang rapat finalisasi penataan Pasar Kanoman tersebut. Namun, keadaan menjadi hening saat Walikota Azis menyampaikan pemaparan dengan nada tinggi. Hal ini terkait dengan sikap SKPD yang tidak juga menunjukkan loyalitas kepada dirinya selaku walikota. “Suka tidak suka, saya walikotanya. Saya walikota dengan pengangkatan yang sah,” ujarnya dalam forum tersebut. Emosi Azis tidak terkendali karena menilai sikap SKPD tidak menunjukkan dedikasi dan loyalitas. Saat berjuang dalam pemilihan kepala daerah di tahun 2013 lalu, visi Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH) di tahun 2018 menjadi hal yang harus diwujudkan. “Penataan Pasar Kanoman ini sebagai uji coba. Kalau bisa berjalan, artinya koordinasi SKPD baik. Kalau tidak jalan, tinggalkan saja. Ngapain jadi walikota kalau tidak dihargai,” ucapnya dengan nada tinggi. Menurut pria yang pernah menjadi ketua DPRD Kota Cirebon ini, semua tergantung pada niat dan kemauan untuk mewujudkan visi RAMAH tersebut. Azis tidak ingin ada kesan seolah-olah antara SKPD dengan walikota ada jarak. Pasalnya, sudah menjadi kewajiban SKPD agar membantu walikota dalam mengatur dan menjalankan pemerintahan dengan baik. Terkait penataan Pasar Kanoman, dia menginginkan segera ada aksi tanpa rencana panjang lebar. Penataan pasar tradisional terbesar di Kota Cirebon itu menjadi momentum untuk mewujudkan visi RAMAH dalam berbagai wujudnya. “Pak Sekda, kita wujudkan penataan Pasar Kanoman dengan optimal,” ajaknya. Kepala Bappeda Ir Vicky Sunarya mengatakan, penataan Pasar Kanoman tidak hanya dalam bentuk tendanisasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir saja. Akan ada pemasangan lampion dengan tulisan Asmaul Husna. “Ini bentuk akulturasi budaya. Di Kanoman ada kawasan Pecinan dan Keraton Kanoman,” ucapnya. Kepala Dishubinkom Maman Sukirman SE MM mengatakan, penataan parkir dan arus lalu lintas sudah dilakukan. Penataan tersebut akan terintegrasi dengan PKL. Bahkan, Dishubinkom akan membuat posko tetap di kawasan tersebut. Kepala Disperindagkop UMKM Drs Agus Mulyadi MSi menjelaskan, ada 128 titik PKL yang akan dibuat tendanisasi. Anggaran dari pemerintah hanya untuk 80 PKL. Sisanya berasal dari dana Corporate Sosial Responsibility (CSR). “Kebutuhan tendanisasi cukup,” ujarnya. Ke depan, kata Agus Mulyadi, pihaknya sangat membutuhkan tendanisasi di kawasan lain. Khususnya Jalan Siliwangi dan Alun-alun Kejaksan yang menjadi sentra sementara kawasan PKL. Kepala Bidang Bina Marga DPUPESDM Imas Maskanah ST MM mengatakan, jalan di kawasan Pasar Kanoman akan diperbaiki. Termasuk pula di dalamnya saluran drainase. “Kami akan normalisasi. Tetapi penataan drainase secara total baru jalan di tahun 2016,” terangnya. Sekretaris Daerah Drs Asep Dedi MSi menyatakan, penataan Pasar Kanoman harus berjalan. Selama ini dia menilai SKPD terkait telah berjalan sesuai tupoksi masing-masing. Karena itu, keputusan akhir untuk menata Pasar Kanoman dan menjadikannya kawasan wisata pasar tradisional menjadi tanggung jawab bersama. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait