Berharap Voli Kembali Jaya Usai Muskab

Sabtu 10-10-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Musyawarah Kabupaten (Muskab) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kabupaten Cirebon yang akan digelar 17 Oktober mendatang diharapkan mampu membawa angin perubahan. Top organisasi olahraga bola voli itu diharapkan mampu mengembalikan kejayaan tim bola voli Kabupaten Cirebon. Kabupaten Cirebon dikenal sebagai daerah penghasil atlet bola voli handal di Jawa Barat. Puncaknya, pada tahun 2010, tim bola voli putra Kabupaten Cirebon meraih medali emas di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar ke-11 yang berlangsung di Kota Bandung. Ibarat kata, mempertahankan prestasi lebih sulit ketimbangkan meraihnya, catatan positif itu tidak mampu diulangi pada perhelatan empat tahun kemudian. Pada Porda Jabar XII/2014 di Kabupaten Bekasi, tim bola voli putra Kabupaten Cirebon tak mampu berbicara banyak. Tim besutan Kuswiharso bahkan sudah tersingkir di babak penyisihan. Akibatnya, Kabupaten Cirebon harus memulai kembali langkahnya dari babak kuaifikasi (BK) cabang bola voli untuk dapat lolos ke Porda XIII/2018. “Oleh kerena itu, tim yang akan dikirim menuju babak kualifikasi Porda Jabar XIII/2018 harus di siapkan jauh-jauh hari,” ujar salah satu tokoh bola voli Kabupaten Cirebon, H Rusmanto Alwi. Masa suram dunia bola voli Kabupaten Cirebon masih berlanjut hingga saat ini. Itu bisa terlihat saat Tirta Jati Cup I/2015 digelar oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jati Kabupaten Cirebon di Waledkota akhir pekan lalu. Tim-tim yang diperkuat pemain lokal Kabupaten Cirebon, gagal mencapai partai puncak. Di final, TES CHZ Sumedang berhadapan dengan WTN Jaya Pengarengan. Untuk mencapai final, WTN Jaya menggunakan jasa sejumlah pemain yang didatangkan dari luar kota. Sebagian besar dari Kota Bandung. Bahkan, WTN diperkuat pula oleh Gunawan, pebola voli asal Bekasi yang memperkuat Bank Sumsel-Babel di Proliga 2015. “Pembinaan harus dimulai lagi dari awal. Mulai dari lapisan paling bawah. Talenta-talenta muda harus terus digali. Sebab kita punya potensi yang sangat besar,” kata Rusmanto. Salah satu faktor yang ditengarai menjadi penyebab lambatnya regenerasi atlet bola voli di Kabupaten Cirebon adalah minimnya klub bola voli yang menjalankan program pembinaan. Bahkan, di Kabupaten Cirebon, hanya ada tiga klub yang secara resmi tercatat sebagai anggota PBVSI. Yaitu, klub bola voli Tirta Jati, Dishub dan Bintang Timur. “Saya harap, pengurus PBVSI Kabupaten Cirebon yang baru nanti mampu membangkitkankembali animo para penggiat bola voli untuk melakukan pembinaan melalu klub-klub. Bisa dengan mendirikanklub-klub baru. Setelah itu, ditunjang pula dengan agenda kompetisi yang rutin dan berkesinambungan,” pungkas Rusmanto. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait