Warisan Sejarah Kota Cirebon

Minggu 25-10-2015,17:59 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Kota Cirebon merupakan kota yang memegang peranan cukup penting di era kolonial Belanda. Itu terlihat dari begitu banyaknya bangunan peninggalan Belanda di Kota Cirebon. Dalam catatan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar), di Kota Cirebon setidaknya ada 21 bangunan peninggalan Belanda. Selain itu, banyak pula bangunan cagar budaya peninggalan bangsa Tiongkok. Bangunan-bangunan kuno berarsitektur khas itu tersebar di beberapa wilayah. Sebaran terbanyak ada di Kecamatan Lemahwungkuk. Di wilayah ini, gedung-gedung peninggalan Belanda masih berdiri kokoh. Beberapa di antaranya masih berfungsi sebagai gedung perkantoran. Gedung peninggalan kolonial Belanda yang masih berfungsi sebagai kantor diantaranya adalah Gedung De Javasche Bank yang kini berfungsi sebagai Kantor Bank Indonesia, Kantor Bank Mandiri cabang Cirebon yang sebelumnya merupakan Gedung Escompto Bank, Kantor Pos Cirebon dan Gedung British American Tobaccos (BAT). Keempat gedung tersebut berada di Jalan Yos Sudarso, Kota Cirebon. Keberadaan gedung-gedung tersebut memberi gambaran jelas bahwa sejak era Kolonial Belanda, kawasan Lemahwungkuk sudah menjadi pusat perekonomian Kota Cirebon. Selain bernilai sejarah tinggi, gedung-gedung tersebut memiliki gaya arsitektur yang khas. Oleh karena itu, menarik bagi wisatawan mengabadikan moment kunjungannya ke Cirebon dengan berfoto bersama diantara gedung-gedung tersebut. Sayangnya, sejarah di balik berdirinya gedung-gedung kuno tersebut tidak akrab lagi di tengah masyarakat Kota Cirebon. Padahal, gedung-gedung kuno bergaya art deco tersebut memiliki peran vital pada masanya. Gedung BAT sejak semula memang sebuah pabrik rokok. Namun, bukan pabrik rokok sembarangan. Sebab, berdasarkan arsip sejarah milik Disporbudpar Kota Cirebon, di era 1930an BAT merupakan pabrik rokok besar yang kapasitas produksinya mencapai sekitar 17,5 juta batang rokok per hari. Kini gedung yang dibangun pada tahun 1924 itu termasuk salah satu Bangunan Cagar Budaya (BCB) Kota Cirebon milik PT Bentoel International Investama. Namun, rokok sudah tidak diproduksi lagi di gedung tersebut. Kantor POS Cirebon, Gedung Bank Indonesia dan Gedung Bank Mandiri cabang Cirebon, sejak dulu fungsinya tetap sama. Gedung Bank Indonesia dibuka pertama kali oleh pemerintah Belanda pada tahun 1866 seabagai kantor De Javasche Bank. Baru dinasionalisasi pada tahun 1953 dan berfungsi sebagai Bank Indonesia. Sedangkan Kantor Bank Mandiri cabang Cirebon pertama kali dibuka pada 1920 sebagai kantor bank pemerintah bernama Escomto Bank. Sementara itu, Kantor Pos Cirebon, dibangun pada tahun 1906 oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk mempermudah pengiriman informasi dari pusat pemerintahan di Batavia (Jakarta) ke seluruh pelosok Jawa. Gedung tersebut merupakan kantor Pos kedua yang dibangun Belanda setelah Kantor Pos di Jakarta.

Foto: Okri Riyana

Naskah: Tatang Rusmanta

Tags :
Kategori :

Terkait