Kalau di Jakarta lagi heboh gelaran Jakarta Fashion Week, Cirebon pun tak kalah. CSB Fashion Week 2015 hadir dengan menampilkan busana-busana rancangan para desainer Cirebon.
CSB Fashion Week 2015 resmi dimulai sejak Jumat hingga Minggu (23-25/10) di Atrium Utama CSB Mall. Mengangkat tema \"Fashion Evolution\", acara ini sukses menarik pengunjung. Karena tidak hanya menghadirkan high-fashion dari para perancang ternama di Cirebon, tapi juga memberikan peluang pada para desainer unjuk kemampuan.
Salah satunya Ar-Q Griya Pengantin by Arief Rachmanto. Dalam fashion show kali ini, Arief Rachmanto sang desainer, mengemas keindahan dan kekayaan budaya nusantara dipadukan dengan gaya Flamenco, Spanyol. Ya, seperti yang diketahui, Flamenco adalah seni pertunjukan musik dan tari yang ditampilkan pada pesta rakyat di Spanyol. Selain tarian ritmis dan iringan gitar, kostum penari Flamenco adalah satu hal yang paling menarik perhatian. Kostum ini berupa gaun panjang dilengkapi underskirt atau detail tumpuk yang lebar dan panjang di bagian bawah.
Ada 12 model yang memakai busana rancangan Arief. Ada busana mermaid duyung yang menampilkan songket Palembang dengan detail siluet bergaya Flamenco. \"Jadi dimix, tetap ada bahan nusantaranya kayak songket atau kebaya, tapi diberi sentuhan ala penari Flamenco,\" ujarnya saat ditemui Radar, kemarin (25/10).
Rumbai dan detail tumpuk inilah yang menjadi ciri khas dari Flamenco Style. Flamenco Style sendiri paling banyak digunakan pada gaun pernikahan. Pasalnya, kesan mewah dan mencolok yang diusung Flamenco Style memang sangat sesuai dengan acara pernikahan yang biasa digelar secara mewah. Seperti busana yang dirancang Arief, mulai dari warna, detail, aksesori, dan gestur diaplikasikan sesuai gaya khas penari Flamenco.
\"Sebetulnya yang terpenting dari gaun pengantin itu wearable, artinya nyaman dipakai. Apapun tema dan style-nya, kalau gaun gak nyaman dipakai ya percuma,\" katanya.
Ada juga fashion show dari Mikala Batik. Susi Kuslani, sang desainer menampilkan rancangan busana batik dalam koleksi ready to wear modern untuk beragam kalangan. Mengangkat tema It\'s Amazing Mikala and Friends, Susi merancang busana batik untuk kalangan remaja maupun dewasa bagi pria dan wanita. \"Semua motif dan warna disesuaikan dengan usia dan karakter. Untuk yang muda kebanyakan warna-warna cerah, untuk yang dewasa atau ibu-ibu khususnya lebih kalem,\" ujarnya.
Seluruh busana yang dirancang Susi, ready to wear modern alias siap dipakai di mana pun dan kapan pun. Tak hanya untuk acara resmi, busana rancangan perempuan berjilbab itu bisa dipakai saat acara santai. \"Untuk anak muda pun kalau mau hang out bisa pakai batik, bukan untuk acara resmi saja,\" tuturnya.
Akankah eksplorasi para desainer muda Cirebon membawa Indonesia sebagai salah satu pusat mode dunia? (mike dwi setiawati)