Revolusi Mental Pemuda Sudah Relevan

Kamis 29-10-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

KUNINGAN - Berikan Aku Seribu Orang Tua, Niscaya Akan Ku Cabut Semeru Dari Akarnya. Berikan Aku 10 Pemuda Maka Akan Ku Guncang Dunia. Inilah pernyataan Proklamator Kemerdekan RI, Ir Soekarno yang mencerminkan bagaimana pentingnya generasi muda di mata Soekarno. “Beliau (Ir Soekarno, red) mengisyaratkan hanya dengan 10 pemuda, maka akan dapat mengguncang dunia,” tandas Wakil Bupati Kuningan, H Acep Purnama di sela peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87 Tahun 2015 dengan tema Revolusi Mental Untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi Satu Untuk Bumi, di Pandapa Paramarta, Rabu (28/10). Menurut Acep, tema peringatan Sumpah Pemuda tahun ini didasari atas keprihatinan yang mendalam terhadap dua hal. Pertama, tanggal 28 Oktober disuguhi fenomena baru tentang berubahnya pola realisasi kemasyarakatan akibat arus modernisasi dan kemajuan teknologi informasi. Maka, revolusi mental yang digagas oleh Presiden Joko Widodo dirasanya kini menemukan relevansi. Hanya dengan pembangunan karakter kuat, tangguh, dan kukuh, bangsa ini akan mampu menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi. “Untuk itulah, semangat Sumpah Pemuda ini harus diarahkan kepada gerakan revolusi mental,” tandasnya. Acep berharap, para pemuda Indonesia memiliki kemandirian untuk mengambil keputusan-keputusan terbaik secara jernih sesuai dengan akal sehat mereka. Diingatkan, salah satu ikrar penting dalam Sumpah Pemuda 1928 adalah Satu Tanah Air, Tanah Air Indonesia. Poin penting ini memberikan tekanan sangat kuat kepada para pemuda akan pentingnya menjaga tanah air sebagai bagian penting dari komponen bumi. Ini demi keberlangsungan masa depan generasi penerus. Untuk itu pula, Acep mengajak kepada seluruh pemuda agar menjadi khalifah filard. “Hanya dengan menjaga dan merawatnya kita bisa menjaga keberlangsungan bumi hingga masa depan, seiring pembangunan peradaban kita,” pungkasnya. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait