Pertanyakan Alasan, Budi Gunawan Tidak akan Tinggal Diam
KEJAKSAN - Kabar mengejutkan datang dari gedung parlemen. Salah satu wakil rakyat Kota Cirebon yang selama ini dikenal vokal dan kerap menyuarakan aspirasi masyarakat, bakal “diberhentikan” alias sedang dalam proses Pergantian Antar Waktu (PAW). Berbagai alasan pun beredar simpangsiur. Salah satunya, karena politikus PKPI, Budi Gunawan (BG) dinilai melakukan tindakan tidak sesuai dengan kebijakan partai.
Saat dikonfirmasi, BG mengakui baru-baru ini mengetahui proses PAW dirinya. Namun, pria berkacamata ini mempertanyakan alasannya. “Sampai hari ini belum ada alasan jelas. Pemanggilan resmi juga tidak ada. Saya cuek saja,” ujarnya kepada Radar, Rabu (28/10).
Untuk sampai pada tahapan PAW tidak mudah. Prosesnya pun panjang dan berliku. BG sendiri tidak ambil pusing terhadap apa yang terjadi. Selama ini, isu yang dituduhkan belum ada bukti. Setidaknya, dia berharap pimpinan PKPI Kota Cirebon memanggilnya untuk klarifikasi atau berdiskusi terhadap persoalan yang ada. Meskipun demikian, politisi yang terkenal kritis itu lebih memilih menunggu proses akhirnya. Jika sampai ada pemanggilan dan PAW, Budi Gunawan tidak akan tinggal diam. “Kita lihat saja bagaimana akhirnya. Saya tentu akan bersikap. Apa bentuknya melihat perkembangan,” ucapnya.
Sementara, Ketua DPC PKPI Kota Cirebon Juherman membenarkan jika partainya akan melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) kepada Budi Gunawan. Namun, pihaknya akan memanggil Budi terlebih dahulu. “Memang benar mau di-PAW, ini sudah dibahas di internal partai,” ujar Juherman kepada Radar, Rabu (28/10).
Dia mengatakan, kesalahan yang dilakukan BG adalah membuat malu partai saat walkout dari rapat paripurna setelah Perda KTR disahkan. Memang alasannya, bukan menolak perda, tapi kecewa dengan sikap walikota yang sebelumnya lebih mementingkan agenda peletakan batu pertama institusi swasta, dibandingkan agenda kenegaraan. “Memang tidak ada kesalahan lain selain itu. Selama ini, BG statement di koran semua bagus dan mendukung. Tapi, ketika salah ya disikat,” singkatnya. (ysf/sam)