Dayak Losarang, Menyatu dengan Alam

Minggu 01-11-2015,23:54 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Perkampungan Dayak tersebar merata di Kalimantan. Tapi siapa sangka Indramayu memiliki perkampungan dayak. Ya, Dayak Bumi Segandu atau yang lebih dikenal Dayak Losarang ini adalah sekumpulan orang yang memiliki ajaran dan gaya hidup yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Suku Dayak Bumi Segandu menganut filosofi menyatu dengan alam. Hal itu merupakan cara terbaik bagi kehidupan manusia. Selain itu, Dayak Bumi Segandu ini adalah suku yang menunjung tinggi dan sangat menghargai perempuan. Wanita dianggap memiliki martabat tinggi karena dapat melahirkan. Oleh karena itu, pria dewasa mengerjakan urusan perempuan seperti memasak, mencuci, membereskan rumah dan sebagainya. Pakaian yang digunakan Suku Dayak Bumi Segandu cukup sederhana. Untuk pria, hanya menggunakan celana pendek sedengkul dengan warna hitam polos berpadu dengan kain putih tanpa menggunakan baju atau sejenisnya. Suku Dayak Bumi Segandu juga termasuk vegetarian atau tidak memakan daging. Suku Dayak Bumi Segandu memiliki kebiasaan berendam atau yang disebut Kumkum. Hal ini dilakukan untuk melatih kesabaran. Dalam Kumkum, mereka berendam pada malam hingga pagi hari. Usai berendam, mereka berjemur hingga pakaian yang digunakan mengering. Hal ini dilakukan untuk mendekatkan diri dengan alam dan tanah. Suku Dayak Bumi Segandu dipimpin oleh Paheran Takmad Diningrat Gusti Alam atau yang biasa disapa Ki Takmad. Seorang laki-Laki berusia 70 tahun yang sepintas terlihat menakutkan. Namun, Ki Takmad dan para pengikutnya sangat bersahabat dan akrab dengan orang orang baru.(*) Nasskah dan Foto : Ilmi Yanfa\'unnas/Radar Cirebon

Tags :
Kategori :

Terkait