Tiga Napi Pindahan Bikin Onar

Kamis 12-11-2015,19:07 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Petugas Lapas Temukan Handphone saat Pemeriksaan MAJALENGKA - Keributan terjadi di lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II Majalengka, Selasa pagi (11/11). Aksi keributan tersebut dipicu penemuan handphone (HP) di salah satu kamar tahanan, ketika petugas pengamanan Lapas melakukan razia ke sejumlah kamar tahanan. Kepala pengamanan lembaga pemasyarakatan (KPLP) Rohendi menjelaskan, kejadian bermula ketika petugas pengamanan Lapas melakukan razia rutin ke kamar-kamar tahanan dimulai jam 07.30. Razia rutin itu dilakukan setiap dua kali dalam seminggu. Setibanya di kamar tahanan nomor 3, petugas menemukan tiga buah HP yang berada di loker dan tempat sampah. Setelah itu, petugas berupaya menanyakan kepemilikan HP tersebut kepada 23 napi yang menempati kamar nomor 3, namun tidak ada seorangpun yang mengaku. Petugas akhirnya kembali ke ruang kerja dan mengakhiri proses razia. “Setelah kita temukan HP tapi tidak ada yang ngaku sebagai pemiliknya, lalu kita kembali ke kantor. Tidak lama kemudian justru terdengar sedikit kegaduhan dari dalam ruang tahanan, langsung kita antisipasi melalui internal pengaman lapas dan berkordinasi dengan petugas kepolisian,” ujarnya. Aksi kegaduhan tersebut berupa teriakan-teriakan di kamar tahanan nomor 3, dibarengi dengan aksi pelemparan sisa nasi bekas makan beserta piring. Namun beruntung, aksi kegaduhan tersebut tidak sampai membuat kerusakan aset-aset di lingkungan lapas dan tidak sampai melukai sesama penghuni lapas. Khawatir kejadian itu memprovokasi para penghuni kamar lain, petugas pengamanan langsung melerai dan menciduk para napi yang diduga menjadi provokator dalam aksi ini. Diantaranya berinisial R, B, dan AS. Ketiga napi tersebut masing-masing merupakan pindahan dari lapas Cirebon, Bandung, dan Sukabumi yang dititipkan sementara ke lapas Majalengka karena di lapas tempat asalnya sering berbuat keonaran. “Langsung kita pisahkan para pemicu kegaduhan ini, karena khawatir akan memprovokasi para penghuni lainnya. Sudah kita berikan pembinaan terhadap ketiga orang ini. Sedangkan yang punya HP juga sudah mengaku. Saat ini suasana sudah kembali tenang. Adapun sanksi bagi para pemicu kegaduhan dan pemilik HP, sedang kita selidiki dan akan diputuskan saat Kalapas pulang dari diklat di luar kota,” sebutnya. Sementara itu, Wakapolres Majalengka Kompol Handrio Wicaksono yang memimpin petugas kepolisian untuk menangani peristiwa keributan di lapas menyebutkan pihaknya langsung menerjunkan puluhan personel untuk meredam situasi untuk pencegahan dini agar jangan sampai keributan meluas. Setelah mendengar keterangan pihak Lapas, dugaan sementara suasana di Lapas Majalengka selama ini relatif kondusif. Namun setelah ada napi pindahan dari Bandung, Cirebon dan Sukabumi sekitar 1 bulan lalu mulai terlihat mempengaruhi terhadap napi lainnya. Jumlah keseluruhan narapidana di lapas kelas II Majalengka sebanyak 217 orang. “Kami menyarankan pihak Lapas untuk melakukan pembinaan khusus kepada para napi pindahan ini, agar tidak memprovokasi para penghuni lainnya. Supaya suasana tetap kondusif dan para Napi ketika berkelakuan baik selama menjalani masa hukuman mungkin saja akan mendapat balasan yang setimpal, memperoleh remisi pemotongan masa hukuman misalnya,” pungkasnya. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait