Tangkap 7 Orang, Dua masih DPO

Selasa 17-11-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Eksekutor Pasutri di Kedawung Itu Geng Motor, Panglimanya Berstatus Siswa SMA CIREBON- Polisi bergerak cepat menangkap para pelaku yang melakukan pembegalan di by pass Kedawung, Kabupaten Cirebon. Hingga Senin (16/11), sudah 7 pelaku yang diamankan Polsek Depok. Enam di antaranya terkait kasus curas di Kedawung yang menyebabkan korbannya tewas. Ironisnya kelompok beranda­lan bermotor ini dikomandoi SB alias I alias U (18), warga Keca­matan Susukan. SB ini bahkan masih berstatus siswa salah satu siswa SMA di Kabupaten Cirebon. Sedangkan satu pelaku lainnya masih belia dan berusia 15 tahun. SB saat diperiksa polisi mengaku sebagai panglima Jaret (Jamblang Plered-red) yang merupakan bagian dari geng motor Moonraker. Dia bergabung dengan geng motor itu saat masih duduk di bangku SMP. Dia kemudian diangkat menjadi panglima setelah melalui proses pembaiatan oleh pengurus pusat di Subang. Saat kejadian, kelompok Jaret yang menggunakan empat sepeda motor dengan delapan orang ini melakukan konvoi dengan rute Jamblang-Stasiun Kejaksan dan kemudian melintas di by pass kedawung. Saat melintas di by pass Kedawung, tepatnya di lampu merah Cideng, konvoi para pelaku yang saat itu disalip oleh sepeda motor korban. Melihat rombongannya disalip, para pelaku lang­sung memepet sepeda mo­tor korban dan berusaha merampas tasnya. Bahkan SB adalah orang pertama yang memepet motor korban. Sempat terjadi tarik menarik hingga sepeda motor korban jatuh. Karena ngotot mempertahankan hartanya, salah satu pelaku F (24), akhirnya menusuk korban Wasilah (30) yang saat itu dibonceng suaminya, Djajang Sutiwan (42). Warga Pekalongan itu tewas dengan pisau masih menancap di dadanya. Dari catatan polisi, rupanya aksi yang dilakukan oleh kelompok geng motor Jaret ini bukan kali pertama. Di Kabupaten Cirebon, aksi geng motor ini lebih ngeri. Bahkan dari pemeriksaan polisi, karena saking banyaknya TKP, sampai-sampai para pelaku ini lupa sudah berapa kali melakukan aksi. Diduga kuat para pelaku adalah eksekutor untuk kasus-kasus curas di sepanjang jalanan pantura dari mulai Palimanan hingga Terminal Harjamukti. Rata-rata aksi kajahatan yang dilakukan oleh para pelaku adalah membegal ataupun menjambret korbannya di waktu dini hari saat jalanan sepi. Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Dadang Sudiantoro SH didampingi KBO Reskrim Iptu Rizka fadilah SH MH saat dikonfirmasi Radar mengatakan pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Cirebon. “Anggota kita juga melakukan pemeriksaan di sana, (Mapolres Cirebon, red),” ujar Dadang. Seperti diberitakan, Djajang dan Wasilah yang hendak pulang ke Pekalongan, tiba-tiab dipepet kawanan begal yang mengendarai sekitar 10 sepeda motor. Pasutri ini tidak berdaya ketika para pelaku berupaya mengambil paksa sepeda motor dan tas milik korban. Peristiwa itu terjadi Minggu (8/11) sekitar pukul 04.00 di depan ruko Linggahara, Kedawung, atau sekitar 1 Km sebelum Makorem 063 SGJ/III Siliwangi atau sekitar 1,4 Km dari Polsek Kedawung. Aksi tarik-menarik membuat Djajang dan Wasilah pun terjatuh. Tanpa ampun, keduanya ditikam pisau dapur oleh para pelaku. Sang istri tewas dengan posisi pisau masih menancap di bagian dada hingga menembus paru paru. Djajang sendiri ditikam di bagian pinggang tembus ke belakang. Para pelaku hanya berhasil membawa kabur tas yang berisi sekitar 3 unit smartphone dan barang-barang lainnya, termasuk dompet dan uang. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait